Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menristekdikti Targetkan 500 Pesantren Jadi Akademi Komunitas di Tahun 2024

Hasanatun Aliyah - Kamis, 23 Mei 2019 - 10:58 WIB

Kamis, 23 Mei 2019 - 10:58 WIB

6 Views

Menristekdikti, Mohammad Nasir. (Foto: BKKP Kemenriatekdikti)

Cirebon, MINA – Menteri Riset, Teknologi dan Perguruan Tinggi (Menristekdikti) Mohammad Nasir menargetkan 500 pesantren menjadi akademi komunitas di tahun 2024 berdasarkan potensi lokal daerah.

Suber Daya Manusia (SDM) di kalangan pesantren sangat banyak, namun potensi lokal belum digali secara maksimal, untuk itu Menristekdikti akan mendorong kualitas pendidikan mahasiswa pondok pesantren dengan memberikan afirmasi pendirian program studi di bidang kearifan lokal daerah masing-masing.

“Kita ingin mendorong pondok pesantren yang SDM-nya begitu banyak tetapi potensinya yang semacam itu belum kita gali secara baik. Semua komuniti-komuniti di lingkungan pondok pesantren yang ada perguruan tingginya, tapi tingkat pendidikannya masih rendah nanti kita akan dorong kualitasnya, supaya saat menghadapi bonus demografi bisa dimanfaatkan dengan baik,” ujarnya kepada wartawan di Pondok Pesantren KHAS Kempek, Cirebon, Jawa Barat, Rabu malam (22/5).

Ia melanjutkan, namun jika tidak mampu di program perguruan tinggi maka akan diturunkan menjadi akademi komunitas.

Baca Juga: Program 100 Hari Kerja, Menteri Abdul Mu’ti Prioritaskan Kenaikan Gaji, Kesejahteraan Guru

“Saya akan targetkan sekitar 500 pesantren itu bisa untuk dijadikan akademi komunitas. kalau 500 pesantren itu bisa, katakan setiap 1 akademi komunitas ada 500 siswanya, jadi kalau 500 pesantren ada 25 ribu, kalau ada 1.000 pesantren berarti ada 500 ribu ini luar biasa. Ini akan kita dorong,” ujarnya.

Menurutnya, hal itu sesuai dengan arahan Presiden untuk meningkatkan kualitas SDM. Untuk mendorong program, Kemenristekdikti akan melakukan pendampingan-pendampingan ke pondok pesantren di seluruh Indonesia,

“Bidang potensi daerah contohnya Cirebon di bidang pertanian dan kelautan. Saya sudah usulkan lima tahun ke depan, 500 pondok pesantren punya program ini tapi di bidang non-religius (bukan agama) sesuai kearifan lokal. Potensi lokal harus kita dorong dari Aceh sampai Papua,” tambahnya. (L/R10/R01)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Delegasi Indonesia Raih Peringkat III MTQ Internasional di Malaysia

Rekomendasi untuk Anda

Pendidikan dan IPTEK
Indonesia
Pendidikan dan IPTEK