Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menristekdikti Tinjau Marine Science Techno Park Undip di Jepara

Risma Tri Utami - Sabtu, 30 Desember 2017 - 00:25 WIB

Sabtu, 30 Desember 2017 - 00:25 WIB

127 Views ㅤ

Kunjungan Menristekdikti Mohamad Nasir ke Marine Science Techno Park Universitas Diponegoro Jepara, Jumat (29/12). (Foto: Menristekdikti)

Kunjungan Menristekdikti Mohamad Nasir ke Marine Science Techno Park Universitas Diponegoro Jepara, Jumat (29/12). (Foto: Menristekdikti)

 

Jepara, MINA – Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir mengharapkan, perguruan tinggi dan Science And Technological Parks (STP) di Indonesia harus menghasilkan inovasi yang langsung bisa dimanfaatkan masyarakat, termasuk nelayan.

“Kita jangan sama dengan museum. Museum itu adalah apa yang dihasilkan di masa lalu. Kalau perguruan tinggi bangga dengan capaian masa lalu, itu adalah museum,” kata Nasir saat mengunjungi Marine Science and Techno Park (MSTP) Universitas Diponegoro (Undip) di pantai Teluk Awur, Kabupaten Jepara, Jumat (29/12).

Sebagaimana keterangan pers yang diterima MINA, Nasir menargetkan STP di seluruh Indonesia harus langsung dapat mengubah pencaharian masyarakat di sekitarnya.

Baca Juga: Program 100 Hari Kerja, Menteri Abdul Mu’ti Prioritaskan Kenaikan Gaji, Kesejahteraan Guru

“Bagaimana nelayan berubah dari mencari pencaharian sehari-hari menjadi fokus ke bisnis. Risiko harus kita hitung, supaya masyarakat, jika memanfaatkan, betul betul menambah nilai tambah,” ungkap Nasir yang juga alumni dari Undip tersebut.

Nasir juga memberikan tips bagaimana agar MSTP Undip dapat menghasilkan inovasi langsung terap. “Ada kapal datar dari UI, kita bisa deploy ke sini, untuk diteliti. Kalau di tempat lain sudah ada yang bagus, kita adopt. Kita tidak perlu meriset dari awal,” ujarnya.

MSTP Undip ini ditargetkan dapat menjadi pusat penelitian untuk desalinisasi air laut menjadi air tawar untuk kapal-kapal di Indonesia. Selain itu juga menjadi penghasil belur (induk) udang produksi dalam negeri, sehingga penambak tidak perlu impor dari Kepulauan Hawaii, Amerika Serikat. (R/R09/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Delegasi Indonesia Raih Peringkat III MTQ Internasional di Malaysia

Rekomendasi untuk Anda

Pendidikan dan IPTEK
Indonesia
Pendidikan dan IPTEK