Jakarta, MINA – Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengajak seluruh umat Islam untuk selalu mempelajari Al-Quran dengan cara menghafal, mendalaminya, sebagai bentuk menjaga dan memelihara kitab suci yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam itu.
“Tentu kita sebagai umat Islam wajib mendalaminya dan salah satu bentuk upaya kita untuk menjaga dan memelihara Al-Quran adalah bagaimana kita senantiasa mengkajinya dan menghafalnya,” kata Lukman dalam acara penyerahan hadiah MHQ 30 Juz di Jakarta, Selasa (15/8).
Ia menambahkan, Al-Quran tak hanya menjadi pedoman hidup, tetapi juga sebagai cahaya yang membawa kabar gembira juga sebagai obat dalam menjalani kehidupan. Lukman juga mengaku senang karena semakin hari semakin banyak pondok pesantren yang menghasilkan hafidz dan hafidzah.
“Kita tentu bersyukur bahwa perkembangan pondok-pondok pesantren khususnya pondok tahfidz yang mendalami ilmu-ilmu Al-Quran dari waktu ke waktu terus bertambah dan terus berkembang dengan pesat. Tentu ini semua adalah karena ikhtiar banyak pihak,” katanya.
Baca Juga: MUI Tekankan Operasi Kelamin Tidak Mengubah Status Gender dalam Agama
Dia menegaskan, orang yang mendapatkan kepercayaan, mendapatkan kehormatan, bahkan mendapat kemuliaan untuk ikut menjaga Al-Quran adalah hafiz dan hafizah, yang ditakdirkan mendapatkan kehormatan untuk ikut menjaga Al-Quran.
Musabaqah Hifzil Quran (MHQ) 30 Juz antar pondok pesantren tahfidz ini diikuti 37 peserta dari 37 pesantren di seluruh Indonesia. Acara itu dilaksanakan sejak 13 Agustus di Pondok Pesantren Daarul Quran Banten, dan ditutup pada 15 Agustus 2017 di Masjid Istiqlal Jakarta.
Muhammad Adrian Hidayat dari dari Pondok Pesantren Abdullah bin Masud meraih juara satu, mendapat hadiah umroh dan uang tunai sebesar 5 juta rupiah. Sedangkan juara kedua diraih oleh Wildan Hasani dari Pesantren Daarul Quran mendapat hadiah 15 juta, juara ketiga diraih Ahmad Bukhari Jawaz dari Pesantren Riyadh Alsahin dengan hadiah 10 juta rupiah. (L/R08/R01)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Prof. El-Awaisi Serukan Akademisi Indonesia Susun Strategi Pembebasan Masjidil Aqsa