Mina, 11 Dzulhijjah 1436/25 September 2015 (MINA) – Menteri Agama RI Lukman Hakim Saifuddin menegaskan petugas Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi terus mengintensifkan identifikasi korban mina/">insiden Mina yang terjadi pada Kamis (24/9) pagi.
“Sejauh ini, ada tiga jemaah haji Indonesia yang dipastikan menjadi korban wafat saat ribuan jemaah haji dari berbagai negara berdesak-desakan di Jalan Arab 204, jalan menuju lokasi pelemparan jumrah (jamarat),” kata Lukman Hakim di Mina, Arab Saudi, Kamis (24/9) malam, demikian siaran pers Kemenag yang diterima Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
“Petugas bekerja 24 jam untuk menjalin komunikasi ke rumah sakit-rumah sakit yang ada di Mina dan Makkah untuk mengidentifikasi korban tragedi tadi pagi,” imbuhnya.
Dua korban wafat yang sudah berhasil diidentifikasi petugas adalah Busyaiyah Sahrel Abdul Gafar dari kloter BTH 14 asal Pontianak Kalimantan Barat dan Hamid Atwi Tarji Rofia dari kloter SUB 48 Probolinggo.
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
“Keduanya bisa dikenali berdasarkan gelang identitas dan kecocokan foto yang ada di tangan petugas. Istri korban Hamid Atwi juga sudah diberitahukan dan membenarkan data-data tentang sang suami,” ujarnya.
Adapun satu korban lainnya, kata Lukman, masih dalam identifikasi lantaran tidak ditemukan gelang dan identitas apa pun pada jenazah yang kini berada di Rumah Sakit Mina Al-Jisr.
Menurut Lukman, berdasarkan kunjungan ke salah satu rumah sakit yang dijadikan tempat rujukan para korban, kondisi rumah sakit masih sibuk dengan status penanganan darurat.
“Karena itu, proses pencocokan data-data korban membutuhkan waktu yang tidak sebentar. Kami akan memastikan sudah ada petugas yang ditempatkan untuk mendata korban, khususnya korban yang berasal dari jemaah Indonesia,” katanya.
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
Jalan Arab 204 tempat insiden terjadi, kata Lukman, bukanlah jalur yang digunakan jamaah haji Tanah Air ke lokasi jamarat. “Keberadaan sejumlah jemaah haji Indonesia di tempat itu juga masih dalam pengumpulan informasi secara seksama. Apalagi, waktu kejadian yang diperkirakan pada pukul 07.30 waktu setempat seharusnya bukanlah waktu melempar jumrah jemaah Indonesia,” pungkasnya. (T/P011/P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata