Kairo, MINA – Para menteri Arab yang bertanggung jawab atas urusan lingkungan memantapkan kembali keputusannya untuk Yerusalem yang diduduki sebagai “ibukota lingkungan Arab untuk tahun 2020”.
Dalam resolusi yang ditetapkan pada akhir sesi ke-31 pada Kamis (24/10), Dewan mendesak organisasi-organisasi terkait untuk mengekspos praktik sistematis Israel dalam mengganggu di wilayah Arab yang diduduki. Quds Press melaporkan.
Dalam pernyataannya, Dewan menghargai upaya negara-negara Arab untuk mendukung situasi lingkungan di Palestina, menyerukan negara-negara Arab untuk memberikan lebih banyak dukungan untuk membangun kapasitas di Palestina.
Dewan juga memuji upaya Badan Energi Atom Arab untuk mempelajari efek potensial reaktor perbatasan dan lintas batas di kawasan Arab, dan mendesaknya untuk terus memantau risiko yang ditimbulkan oleh reaktor ini.
Baca Juga: Agresi Cepat dan Besar Israel di Suriah Saat Assad Digulingkan
Dalam kaitan ini, Dewan juga menunjuk pada dampak serius dari reaktor Israel Dimona dan Iraneh Bushehr di kawasan Arab dan lingkungannya, serta memantau pencemaran radiasi di daerah perbatasan dengan Israel dan dampaknya pada wilayah Arab.
Dewan memutuskan untuk mempertahankan pemilihan “Yerusalem sebagai ibukota lingkungan Arab untuk tahun 2020”.
Dewan juga memutuskan bahwa slogan Hari Lingkungan Arab 2020 adalah “Sampah elektronik: realitas dan solusi”. (T/RS2/B05)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Parlemen Brasil Keluarkan Laporan Dokumentasi Genosida di Gaza