Menteri Energi Israel Hadiri Konferensi di Mesir

, MINA – Yuval Steinitz telah tiba di Kairo Ahad malam (14/1) untuk menghadiri setelah menerima undangan dari pemerintah Mesir, yang juga menandai makin dekatnya hubungan Israel dengan Mesir.

Steinitz tiba untuk menghadiri forum regional tentang gas alam yang telah menjadi masalah ekonomi dan strategis utama di Mediterania timur, Aljazeera melaporkan.

“Pengembangan ladang gas memiliki nilai geopolitik dan geostrategis,” kata Steinitz kepada radio militer Israel sebelum perjalanan ke Mesir.

Dia juga mengatakan : “Di  konperensi ini, untuk pertama kalinya Anda memiliki kerja sama ekonomi nyata antara negara-negara poros perdamaian Israel, Mesir dan Yordania, bersama dengan negara-negara Eropa.”

Dalam beberapa tahun terakhir, hubungan antara Mesir dan Israel semakin dekat, termasuk dengan mencapai kesepakatan atas pembelian gas alam.

Tahun lalu, perusahaan Mesir Dolphinus menandatangani kesepakatan untuk membeli gas alam senilai AS $ 15 miliar dari perusahaan Israel, Delek Drilling dan mitra AS-nya Noble.

“Undangan Steinitz ke konferensi di Mesir adalah hasil positif dari perjanjian gas,” kata seorang sumber yang dekat dengan menteri energi itu.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu ingin meningkatkan hubungan dengan dunia Arab dalam menghadapi ekspansi yang dirasakan oleh pengaruh Iran di seluruh wilayah.

Mesir, bersama dengan Yordania, adalah dua negara Arab yang secara resmi mengakui Israel, tetapi hubungan antara Israel dan negara-negara Arab Teluk lainnya juga meningkat dalam beberapa bulan terakhir.

Arab Saudi dan UEA, seperti Israel, memandang Iran sebagai ancaman regional dan sebelumnya telah melobi AS untuk menarik diri dari kesepakatan nuklir multinasional dengan Teheran.

Pangeran mahkota yang berkuasa di Arab Saudi, Mohammed bin Salman, bertemu dengan beberapa kelompok Yahudi dan lobi-lobi pro-Israel dalam perjalanan ke AS tahun lalu dan melangkah lebih jauh dengan menyatakan, Israel memiliki hak atas tanahnya sendiri bersama warga Palestina.

Sebagian besar orang Mesir memandang Israel sebagai musuh bebuyutan mereka, dengan serikat buruh dan sebagian besar partai politik menentang keras “normalisasi” hubungan dengan Israel. Namun, sejak berhasil menggulingkan Mohamed Morsi, dalam kudeta tahun 2013, Sisi telah bertemu setidaknya dua kali dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

Menurut surat kabar Haaretz, Netanyahu diam-diam terbang ke Kairo tahun lalu untuk membahas rencana negara-negara untuk Jalur Gaza. (T/Ast/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.