Tel Aviv, MINA – Menteri Intelijen Israel Yisrael Katz memperingatkan Pemerintah Palestina (PA) bahwa demonstrasi kekerasan akan menjadi kesalahan besar bagi PA.
“Saya sarankan mereka tidak menciptakan ketegangan keamanan dan tidak memilih jalan ini. Kami siap untuk setiap kemungkinan,” kata Katz, Ynet melaporkan.
Peringatan itu terkait mulai turunnya warga Palestina di Bethlehem pada Selasa malam berdemonstrasi menentang rencana pengakuan AS terhadap “Yerusalem sebagai ibu kota Israel”.
Baca Juga: RSF: Israel Bunuh Sepertiga Jurnalis selama 2024
Sebelumnya di hari yang sama, dalam sebuah pernyataan, Hamas menyeru warga Palestina untuk “membuat hari Jumat kemarahan melawan pendudukan Israel, menolak pemindahan kedutaan besar Amerika Serikat ke Yerusalem dan menolak menjadikan Jerusalem sebagai ibu kota entitas Zionis.”
Pemimpin Hamas Ismail Haniyah memperingatkan bahwa keputusan AS untuk memindahkan kedutaannya ke Yerusalem dan mengakui kota tersebut sebagai ibu kota Israel akan menjadi “eskalasi berbahaya” yang melintasi “setiap garis merah”.
Gerakan Fatah pimpinan Presiden Palestina Mahmoud Abbas juga menyerukan demonstrasi harian pekan ini, mulai Rabu.
“Semua pilihan terbuka untuk membela Yerusalem,” kata Fatah. Demikian Times of Israel memberitakannya yang dikutip MINA.
Baca Juga: Setelah 20 Tahun AS Bebaskan Saudara Laki-Laki Khaled Meshal
Sementara Departemen Luar Negeri AS juga telah memerintahkan pegawai pemerintahnya untuk menghindari Kota Tua Yerusalem dan Tepi Barat untuk mengantisipasi pecahnya kekerasan di Palestina. (T/RI-1/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Al-Qassam Sita Tiga Drone Israel