Yerusalem, MINA – Menteri Keamanan Publik Israel Omer Bar-Lev mendapat ancaman dari ekstremis pemukim Yahudi Israel setelah mengatakan kepada pejabat AS bahwa dia sedang berupaya untuk mengakhiri kekerasan pemukim.
Saat ini, ia telah diberi perlindungan keamanan sepanjang waktu.
“Mulai pagi ini, saya dilindungi 24/7. Selama enam bulan terakhir, ketika saya ditanya mengapa saya tidak memiliki pengawal, saya menjawab bahwa saya tidak diancam,” kata Bar Lev dalam tweetnya, demikian dikutip dari MEMO, Rabu (29/12).
“Tetapi karena tekad saya dalam perjuangan melawan keluarga kriminal Arab, saya berharap saya tidak akan sampai pada titik di mana mereka mengancam saya secara pribadi. Tapi tidak, saya tidak diancam oleh penjahat Arab: saya diancam oleh Yahudi Israel,” tambahnya.
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza
Saat pertemuan Partai Buruh, Bar Lev ditanya mengapa dia tidak memiliki pengawal, dan dia mengatakan dia merasa aman.
Bar Lev menyalahkan ancaman pada Menteri Dalam Negeri Israel Ayelet Shaked, Menteri Layanan Agama Matan Kahana dan Menteri Komunikasi Yoaz Hendel yang mengkritiknya karena men-tweet tentang percakapannya mengenai kekerasan pemukim dengan Wakil Menteri Luar Negeri AS untuk Urusan Politik Victoria Nuland.
“Reaksi dari tiga menteri terhadap tweet saya membuat saya menjadi musuh semua pemukim dan membuat saya terlihat seperti seseorang yang tidak memahami keamanan,” kata Bar Lev seperti dilaporkan The Jerusalem Post.
Pemimpin Partai Buruh Merav Michaeli mengatakan, ancaman terhadap rekan partainya mencerminkan “degradasi demokrasi.”
Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon
Sebelumnya, Bar Lev diminta untuk meminta maaf atas pernyataannya tentang kekerasan para pemukim, tetapi dia menolak. (T/R7/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Jumlah Syahid di Jalur Gaza Capai 44.056 Jiwa, 104.268 Luka