Islamabad, MINA – Menteri Penerangan Pakistan pada Sabtu (5/11) menuduh mantan Perdana Menteri Imran Khan menghasut kekerasan, setelah partai politiknya Khan menyerukan protes nasional sebagai tanggapan atas penembakannya.
Khan ditembak di kaki pada hari Kamis (3/11) ketika ia melambai kepada orang banyak dari sebuah truk kontainer, saat memimpin pawai protes menuju Islamabad dari Lahore untuk menekan pemerintah agar mengumumkan pemilu awal, Arab News melaporkan.
Khan, pemimpin partai Tehreek-e-Insaf Pakistan, dicopot dari jabatannya dalam mosi tidak percaya parlemen pada April. Sejak itu ia sering mengatakan bahwa pemecatannya adalah bagian dari “konspirasi asing” yang didukung AS.
Sejak penembakan itu, Khan telah meminta pertanggungjawaban tiga pejabat: Perdana Menteri Shehbaz Sharif, Menteri Dalam Negeri Rana Sanaullah dan Direktur Jenderal Intelijen Antar-Layanan untuk Kontra-Intelijen Mayjen Faisal Naseer.
Baca Juga: Presiden Korea Selatan Selamat dari Pemakzulan
Namun, dia belum memberikan bukti untuk mendukung tuduhannya, yang oleh pemerintah dan militer digambarkan sebagai tidak berdasar dan tidak bertanggung jawab.
Setelah partai Khan meminta para pendukungnya untuk memobilisasi di seluruh negeri pada hari Sabtu untuk memprotes upaya pembunuhan dan menuntut pengunduran diri Sharif, Menteri Informasi Pakistan Marriyum Aurangzeb mengatakan bahwa Khan menginginkan “kekacauan di negara itu.”
“Ini tidak masuk akal, sangat konyol,” katanya kepada Arab News dalam sebuah wawancara telepon pada hari Sabtu.
“Bagaimana Perdana Menteri terhubung dengan insiden ini? Tuan Khan menghasut kekerasan di Pakistan dan menghasut kebencian di Pakistan,” tegasnya. (T/RI-1/P1)
Baca Juga: Jumat Pagi Sinagog Yahudi di Meulbourne Terbakar
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Taliban Larang Pendidikan Medis Bagi Perempuan, Dunia Mengecam