Jakarta, 2 Rajab 1436/ 20 April 2015 (MINA) – Menteri Pariwisata Republik Indonesia Arief Yahya akan mempromosikan Wonderful Indonesia dalam program Small Islands Developing States (SIDS) yang akan dilangsungkan pada Selasa (21/4) besok di JCC, Senayan Jakarta.
Acara tersebut merupakan salah satu kegiatan Side Event Peringatan Konferensi Asia Afrika 19-24 April 2015. Tujuannya untuk membangun jembatan kerjasama, sinergi sesama negeri kepulauan, koneksi mutualisme, sebagai negara yang sama-sama menempatkan sektor marine tourism sebagai salah satu pengungkit roda perekonomian nasionalnya.
“Contohnya, untuk mengembangkan pariwisata Great Batam kita butuh Singapore, negeri terdekat yang sudah eksis sebagai penghubung belahan dunia, dari Barat-Timur, dan Utara-Selatan. Turis dari mana saja, yang sedang berada di Singapore, bisa menyeberang ke Batam-Bintan dengan mudah, dan mendapatkan value pemandangan laut dan pantai pasir putih yang keren. Kita pun mendapatkan benefit,” kata Arief Yahya. Seperti siaran pers Kemenpar yang diterima Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Arief Yahya mengatakan, mindset wisatawan, yang namanya bertamasya dengan objek sea, sand, sun, and sky, itu pilihannya Maldives (Atlantik), Malta, Palma de Majorca (Mediterania), Saint Kitts dan Nevis (Karibia), Hawai (Pasifik), dan negara kepulauan kecil lainnya.
Baca Juga: Hadiri Indonesia-Brazil Business Forum, Prabowo Bahas Kerjasama Ekonomi
Ia menambahkan, guna memasukkan nama Indonesia dalam listing destinasi wisata mereka, dibutuhkan brand dan magnet yang kuat. Di situlah promosi itu menjadi vital dan amat menentukan.
“Kita semua tahu, potensi dan sumber daya alam berupa keindahan pantai, pasir, matahari, langit dan bawah laut kita itu sangat hebat. Terhebat di dunia. Itu modal pemberian Tuhan yang tidak dimiliki oleh negara lain,” kata Arief Yahya.
Ia juga menambahkan, bagaimana agar orang yang berada di nun jauh di sana tahu, tertarik, dan merencanakan untuk berwisata ke Indonesia. Semua channel yang efektif menginfokan dengan cepat terhadap mereka harus segera dicari.
Seperti diketahui, SIDS yang akan ikut meramaikan Peringatan KAA ke-60 itu terdiri dari 57 negara. Dari jumlah itu, 38 negara diantaranya adalah anggota PBB, dan sisanya 19 negara anggota non PBB. SIDS berada dibawah UN Office of the High Representative for the Least Developed Countries, Landlocked Developing Countries and Small Island Developing Countries.
Baca Juga: Rupiah Berpotensi Melemah Efek Konflik di Timur Tengah
Negara anggota SIDS antara lain, Bahamas, Cuba, Fiji, Jamaica, Maldives, Mauritius, Palau, PNG, Singapura, Suriname, Timor Leste, Vanuatu, Haiti, Dominica, Nauru, New Caledonia, Niue, Palau, Northern Mariana Islands, Guam, Kiribati, Marshall, Belize, British Virgin Islands, Aruba, Comoros, Seychelles, Bahrein, Cape Verde, Cook Islands, American Samoa, Anguilla, Antigua and Barbuda, dan lainnya. (T/P010/P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Komite Perlindungan Jurnalis Kutuk Israel atas Tebunuhnya Tiga Wartawan di Lebanon