MER-C Akan Bangun Lantai Tambahan RS Indonesia di Gaza

Jakarta, MINA – Manajer Operasional Medical Emergency Rescue Committee () Rima Manzanaris mengatakan, MER-C siap membangunan penambahan lantai Rumah Sakit Indonesia di Gaza dan saat ini tinggal menunggu perizinan.

“Kami sudah bertemu dengan Menlu bu Retno menyampaikan rencana ini,” ujar Rima saat ditemui wartawan MINA di kantornya di Jalan Kramat Lontar, Senen, Jakarta Pusat, Kamis (17/1).

Ia menjelaskan, RS Indonesia yang saat ini baru dua lantai sudah kewalahan menampung pasien yang datang, saat ini sudah kewalahan menampung pasien yang kurang lebih 400 warga Palestina.

“Terlebih lagi beberapa bulan terakhir ini pasien bertambah banyak karena ada korban dari aksi Great March of Return yang diadakan setiap hari Jumat,” ujar Rima.

Rumah sakit itu berada di Gaza Utara, letaknya cukup dekat dengan perbatasan, hanya berjarak 2,5 KM dan menjadi salah satu rujukan rumah sakit di daerah perbatasan,  setiap hari Jumat ada aksi Great March of Return yang menjatuhkan banyak korban.

“Kita MER-C ingin meningkatkan membangun selanjutnya untuk RS Indonesia di Gaza. Memang sejak awal membangun pondasi sudah kita pertimbangkan buat bisa sampai lima lantai.  Dan jika ada kebutuhan untuk menambah lantai, Insya Allah pondasinya sudah siap,” katanya.

Rima menjelaskan, seperti pembangunan tahap awal yang dulu, MER-C akan mengirimkan relawan dari Indonesia  pembangunan tahap kedua bekerjasama dengan Pondok Pesantren Al-Fatah.

“Pada tahap kali ini kita akan mengirim 39 orang tim kontruksi yang ahli di bidangnya masing-masing, tim engineer, arsitek, tukang batu, listrik, semuanya itu akan kita kirimkan dari Indonesia,” jelas Rima.

Ia menjelaskan, perizinan tim saat ini sedang kita urus untuk bisa masuk ke Gaza.

MER-C berharap, Kementerian Luar Negeri Indonesia bisa membantu perizinan tim konstruksi untuk bisa masuk ke Gaza.

“Mudah-mudahan bisa dibantu bu Menlu unutk melakukan negosiasi dan lobi-lobi supaya tim konstruksi MER-C bisa masuk ke Gaza dan memulai pembangunan. Saat ini memang statusnya kita sedang menunggu izin masuk dan setelah izin sudah didapat, Insya Allah kami akan langsung memulai pembangunan kembali,” harapnya.

Ia menjelaskan, pembangunan RS Indonesia ini baik di Rakhine atau Gaza adalah salah satu diplomasi kemanusiaan MER-C di dunia internasional.

“MER-C tidak hanya berperan saat emergency saja, tapi bagaimana kita bisa memberikan bantuan yang bersifat jangka panjang dan bermanfaat bagi masyarakat yang berkonflik atau korban perang di wilayah tersebut,” katanya. (L/Awj/Ais/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.