Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

MER-C Prihatin atas Pembunuhan Satu Keluarga Muslim Kanada Bermotif Kebencian Agama

Rana Setiawan - Jumat, 11 Juni 2021 - 23:50 WIB

Jumat, 11 Juni 2021 - 23:50 WIB

2 Views

Jakarta, MINA – Ketua Presidium Medical Emergency Rescue Committee (MER-C), dr Sarbini Abdul Murad mengatakan MER-C menyatakan belasungkawa yang sedalam-dalamnya serta keprihatinan atas serangan teroris yang membunuh satu keluarga Muslim bermotif kebencian agama atau Islamofobia belum lama ini.

Sarbini mengapresiasi langkah cepat pemerintah Kanada melalui Perdana Menteri Justin Trudeau untuk segera menindak aksi terorisme dan ekstremisme yang terjadi di negaranya itu.

Dia juga mengapresiasi langkah solidaritas yang dilakukan masyarakat Kanada.

“Pemerintah (Kanada) tentu harus berbuat banyak untuk memerangi kefanatikan dan rasialisme, khususnya Islamofobia yang masih tumbuh di sana. Untuk itu, perlu juga penguatan ikatan kebangsaan yang ada di sana,” kata Sarbini kepada MINA, Jumat (11/6).

Baca Juga: MUI Tekankan Operasi Kelamin Tidak Mengubah Status Gender dalam Agama

Pada Ahad malam (6/6) sebuah truk melaju di trotoar dan menabrak satu keluarga Muslim yang hendak menyeberang jalan di London, Ontario, Kanada. Empat dari lima anggota keluarga Muslim tidak selamat dari serangan itu. Sementara seorang anak laki-laki berusia sembilan tahun terluka parah dan kini tengah menjalani pemulihan di rumah sakit. Sang pelaku yang berusia 20 tahun didakwa dengan empat tuduhan pembunuhan tingkat pertama.

Polisi menyebut serangan tersebut dimotivasi oleh kebencian.

Sarbini mengatakan, Islamofobia yang terjadi di Amerika dan Eropa ini terjadi salah satunya akibat dari provokasi dari Donald Trump saat menjabat sebagai Presiden Amerika Serikat (AS) yang menyerukan penghentian total imigrasi kaum Muslim ke AS.

“Oleh karena itu, pemerintah Kanada harus menegakkan hukum secara ketat dan mengkampanyekan agar masyarakat Kanada dapat hidup rukun dan kelompok-kelompok Islamofobia semakin terpinggirkan. Pemerintah mempunyai tanggung jawab yang sangat serius karena sebagian masyarakat Kanada mengidap penyakit Islamofobia ini,” ujarnya.

Baca Juga: Prof. El-Awaisi Serukan Akademisi Indonesia Susun Strategi Pembebasan Masjidil Aqsa

Sarbini juga menekankan agar partai-partai politik dan organisasi masyarakat Muslim di Kanada juga harus membantu memperkenalkan Islam secara baik dan benar dengan nmelihat dari sumber-sumber berdasarkan Al-Qur’an dan AsSunnah.

“Pemerintah bersama Lembaga Swadaya Masyarakat di sana harus memfasilitasi pendekatan-pendekatan dengan melakukan dialog antar agama bersama para tokoh masyarakat dan agama. Dengan adanya dialog saling pengertian saya rasa akan mengikis tindakan-tindakan rasisme dan kebencian agama,” pungkasnya.

Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) sebagai organisasi sosial kemanusiaan untuk korban perang, konflik dan bencana alam yang bergerak dalam bidang kegawatdaruratan kesehatan, menginisasi pembangunan Rumah Sakit Indonesia (RS Indonesia) di Gaza Palestina, bersama dengan jaringan pondok pesantren Al-Fatah, juga didukung pemerintah dan seluruh rakyat Indonesia yang mulai beroperasi pada 2016.(L/R1/P2)

 

Baca Juga: Syeikh Palestina: Membuat Zionis Malu Adalah Cara Efektif Mengalahkan Mereka

Mi’raj News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda