Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meraih Syafaat Melalui Shalawat

Redaksi Editor : Bahron Ansori - 19 detik yang lalu

19 detik yang lalu

0 Views

Cevi Abdul Gopur. (foto: istimewa)

Oleh Cevi Abdul Gopur, Mahasiswa STAI Al-Fatah Semester V

Shalawat sangat penting untuk diamalkan karena membacanya merupakan ibadah yang memperkuat iman, mensucikan jiwa, menjadi perantara untuk mendapatkan ampunan atas dosa-dosa, serta menenangkan hati. Shalawat juga merupakan cara untuk memohon ridha dan pertolongan Allah, serta mengangkat derajat manusia di padang Mahsyar agar dikenal oleh Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam.

Membaca shalawat karena syafaat Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam diberikan kepada mereka yang bershalawat. Shalawat juga menjadi sumber ketenangan hati dan pencerahan, serta sarana mencari keberkahan dengan mengingat Allah, yang akan menambah kebaikan dan berkah dalam hidup. Shalawat menjadi ungkapan kerinduan kepada Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam, baik sebagai wujud kerinduan kepada beliau maupun sebagai penghubung kepada Allah Ta’ala. Diharapkan, melalui shalawat, doa-doa kepada Allah Ta’ala bisa terkabul.

Abdul Qadir Al-Jailani mendefinisikan shalawat sebagai bentuk pengagungan kepada Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam. Shalawat digunakan sebagai dzikir untuk mendekatkan diri kepada Allah dengan disertai rasa cinta (mahabbah). Shalawat terbagi menjadi dua jenis, yaitu shalawat umum yang berarti rahmat dari Allah kepada hamba-hamba-Nya yang beriman, dan shalawat khusus yang berarti rahmat Allah kepada para Rasul dan Nabi-Nabi.

Baca Juga: Perjuangan Palestina di PBB, Mungkinkah Berhasil?

Shalawat Allah kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam merupakan bentuk penghormatan, pengagungan, dan ridha Allah kepada Rasulullah. Sedangkan shalawat malaikat kepada Rasulullah adalah doa untuk rahmat dan ampunan Allah kepada beliau. Adapun shalawat orang-orang beriman kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam merupakan bentuk penghormatan dan pengagungan kepada beliau. Oleh karena itu, shalawat kepada Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam adalah bentuk rasa syukur dan penghormatan umat Islam, sehingga sangat dianjurkan untuk diamalkan.

Dengan bershalawat, seorang Muslim mengekspresikan kecintaan dan penghormatan kepada Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam. Shalawat dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja, tidak terbatas hanya di masjid, selama tidak dilakukan di tempat yang tidak layak seperti kamar mandi. Selain itu, shalawat memiliki banyak keutamaan, salah satunya adalah mendapatkan syafaat dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam di akhirat. Syafaat adalah pertolongan yang diberikan oleh Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam kepada umatnya pada hari kiamat.

Dalam berbagai hadis, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam menegaskan bahwa orang yang rutin bershalawat akan mendapatkan syafaat dari beliau. Syafaat ini bisa membantu seseorang memperoleh keringanan dari siksa atau bahkan masuk ke dalam surga. Shalawat juga menjadi sarana mendekatkan diri kepada Allah, sebagaimana sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bahwa siapa pun yang bershalawat kepadanya satu kali, Allah akan bershalawat kepadanya sepuluh kali, dengan memberikan rahmat dan ampunan. Ini menunjukkan bahwa manfaat shalawat bukan hanya untuk akhirat, tetapi juga dunia, seperti terkabulnya doa-doa, diberikannya keberkahan, serta ketenangan dalam hidup.

Oleh karena itu, setiap Muslim perlu menjadikan shalawat sebagai amalan harian. Dengan bershalawat, kita tidak hanya menunjukkan cinta kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam, tetapi juga meraih syafaat yang akan menjadi bekal berharga di akhirat. Semoga kita semua termasuk dalam golongan yang mendapatkan syafaat dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam.

Baca Juga: Kekuatan Sabar dalam Menghadapi Ujian Hidup

Dalil keutamaan membaca shalawat ini banyak sekali kita temukan, baik dalam Al-Qur’an maupun hadits. Anjuran membaca shalawat pertama sekali dapat ditemukan pada Surat Al-Ahzab ayat 56,

إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ ۚ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا

Sungguh Allah dan malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi Muhammad saw. Wahai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kalian untuk nabi. Ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.” (Qs. Al-Ahzab ayat 56).

Kemudian dalam hadits berikut,

مَنْ صَلَّى عَلَىَّ وَاحِدَةً صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ عَشْرًا

Siapa saja yang bershalawat kepadaku sekali, niscaya Allah bershalawat kepadanya sepuluh kali.” (HR. Muslim).

Baca Juga: Menjaga Masjid Al-Aqsa, Tanggung Jawab Setiap Muslim di Seluruh Dunia

Dengan bershalawat kepada Nabi juga dapat menghapus dosa dan mengangkat derajat orang yang mengamalkannya, sebagaimana hadits riwayat An-Nasa’i berikut ini,

مَنْ صَلَّى عَلَىَّ صَلاَةً وَاحِدَةً صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ عَشْرَ صَلَوَاتٍ وَحُطَّتْ عَنْهُ عَشْرُ خَطِيئَاتٍ وَرُفِعَتْ لَهُ عَشْرُ دَرَجَاتٍ

Siapa saja yang membaca shalawat kepadaku sekali, niscaya Allah bershalawat kepadanya sepuluh kali, menghapus sepuluh dosanya, dan mengangkat derajatnya sepuluh tingkatan.” (HR. An Nasa’i)

Sayyid Bakri bin Sayyid Muhammad Syatha Ad-Dimyathi menganjurkan agar kita tidak menyia-nyiakan waktu tanpa membaca shalawat nabi mengingat banyaknya keutamaan yang terkandung dalam amaliyah shalawat nabi.

اخواني أكثروا من الصلاة على هذا النبي الكريم فإن الصلاة عليه تكفر الذنب العظيم وتهدي إلى الصراط المستقيم وتقي قائلها عذاب الجحيم ويحظي في الجنة بالنعيم المقيم

Wahai para sahabatku, perbanyaklah membaca shalawat untuk nabi mulia ini. niscaya shalawat itu menghapus dosa besar, menunjukan ke jalan lurus, melindungi orang yang membacanya dari siksa neraka jahim.

Baca Juga: Lima Kelemahan Manusia di Dalam Al-Quran

Melihat keutamaannya yang sangat penting sungguh beruntung kita yang selalu membaca shalawat dan merutinkannya. Semoga kita tetap istiqamah dalam keimanan dan kebaikan.[]

Mi’raj News Agency (MINA)

 

 

Baca Juga: Sejarah Nama Batik, Antara Abjad Arab Ba dan Titik

 

Rekomendasi untuk Anda

Kolom
Kolom
Kolom
Kolom