Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Merayakan Pendidikan dengan Berkarya dan Belajar

Risma Tri Utami - Rabu, 3 Mei 2017 - 08:14 WIB

Rabu, 3 Mei 2017 - 08:14 WIB

327 Views ㅤ

Para Narasumber Pesta Pesta Pendidikan saat Konferensi Pers, di Jakarta. (Foto: Dok. MINA)

Konfrensi Pers. Narasumber Pesta Pesta Pendidikan di Jakarta. (Foto: Dok. MINA)

Jakarta, 7 Sya’ban 1438/3 Mei 2017 (MINA) – Memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas), para pegiat pendidikan lintas profesi dan geografi untuk kedua kalinya kembali menggelar Pesta Pendidikan (PeKan) bertajuk ‘Barengan Berkarya untuk Pendidikan di Pesta Pendidikan’.

Tujuan utama PeKan adalah merayakan praktik baik, kerja nyata, dan keberhasilan di berbagai aspek pendidikan yang diinisiasi oleh komunitas, organisasi dan individu, sehingga menjadi katalisator bagi kerjasama berbagai pemangku kepentingan dan lahirnya inisiatif-inisiatif baru.

Penggagas Pesta Pendidikan, Najelaa Shihab menuturkan, dalam keterangan pers yang diterima MINA, Rabu (3/5) pagi, Pekan Seni adalah rangkaian acara Pesta Pendidikan yang digerakan oleh relawan di berbagai kota, merupakan bentuk nyata dari para pemangku kepentingan di dunia pendidikan yang Bergerak, Belajar dan Bermakna barengan.

“Kami ingin mengajak publik untuk berdaya, perayaan pendidikan bukan hanya di Hari Pendidikan Nasional, tapi perlu berkelanjutan tiap pekan, dengan terus berkarya mendorong perubahan di dunia pendidikan. Saat ini, di jaringan Pesta Pendidikan terdapat begitu banyak praktik baik, karya nyata, dan keberhasilan yang dibuat oleh berbagai pihak di berbagai tingkatan, yang patut disebarluaskan untuk diteladani,” kata Najelaa Shihab di Jakarta.

Baca Juga: Wamenag Sampaikan Komitmen Tingkatkan Kesejahteraan Guru dan Perbaiki Infrastruktur Pendidikan 

Najelaa juga mengatakan, kepentingan utama pendidikan adalah kepentingan anak-anak Indonesia yang sekarang belum mendapatkan kemerdekaan dalam bentuk pendidikan dengan akses, kualitas dan kesetaraan yang baik. Untuk percepatan perubahan, aksi publik yang berdaya menjadi bagian terpenting.

Sementara itu, Ainun Chomsun, penggagas Akademi Berbagi, salah satu dari 250 organisasi dan komunitas yang barengan menggerakkan PeKan mengatakan, Pesta Pendidikan merupakan momentum yang sangat penting bagi pemangku kepentingan dalam ekosistem untuk berkolaborasi dan menghasilkan dampak yang lebih besar bagi pendidikan.

“Di sini kami berkesempatan untuk belajar, mereplikasi solusi yang dilakukan oleh pihak-pihak lain di seluruh nusantara dan merencanakan langkah ke depan bagi pengembangan inovasi-inovasi baru di bidang pendidikan,” jelasnya.

Sejalan dengan hal itu, penyayi tampan yang juga tergabung dalam PeKan, Tulus mengatakan, semangat ‘barengan’ di Pesta Pendidikan begitu nyata. Ribuan orang, ratusan organisasi dan komunitas, kementerian dan lembaga, media dan korporasi ikut ‘barengan’ di Pesta Pendidikan.

Baca Juga: Hari Guru, Kemenag Upayakan Sertifikasi Guru Tuntas dalam Dua Tahun

“Masing-masing dari kita mempunyai peran untuk memajukan pendidikan Indonesia terlepas dari siapa dan apa keahlian kita. Memilih menjadi publik yang berdaya adalah langkah kecil untuk membuat perubahan karena semakin banyak yang bergerak, semakin luas dampaknya,” tegasnya.

Pesta Pendidikan adalah bentuk nyata dari para pemangku kepentingan yang Bergerak, Belajar, dan Bermakna barengan. Organisasi, komunitas, maupun individu di bidang pendidikan maupun non-pendidikan yang berpartisipasi disatukan oleh Prinsip Barengan.

Pada Pesta Pendidikan 2017, sebanyak 250 komunitas dan organisasi, 500 sekolah, berbagai lembaga dan kementrian, pemerintah daerah dan media, terlibat aktif dalam rangkaian kegiatan dan penguatan kapasitas jaringan pendidikan.(L/R09/RS3)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Program 100 Hari Kerja, Menteri Abdul Mu’ti Prioritaskan Kenaikan Gaji, Kesejahteraan Guru

Rekomendasi untuk Anda

Pendidikan dan IPTEK