Jakarta, MINA – Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) bersama BNI Syariah dan Program Studi Timur Tengah dan Islam Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia (PSTTI SKSG UI) menyelenggarakan webinar e-Learning Ekonomi Syariah (Elsya) MES Goes to Campus.
Webinar dihadiri 300 peserta, baik mahasiswa, akademisi, praktisi dan masyarakat, bertujuan meningkatkan edukasi literasi dan inklusi keuangan syariah kepada generasi muda. Direktur Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia Athor Subroto dan Ketua II Pengurus Pusat Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Friderica Widyasari Dewi memberikan sambutan dalam acara tersebut.
Hadir pembicara Peneliti dan Pengajar Program Studi Timur Tengah dan Islam Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia Mohamad Soleh Nurzaman dan Direktur Kepatuhan dan Risiko BNI Syariah, Tribuana Tunggadewi.
Materi ELSYA MES Goes To Campus dengan tema “Peran Lembaga Keuangan Syariah dalam Mendukung Stabilitas Keuangan di Tengah Ancaman Resesi” di antaranya adalah terkait dinamika perekonomian Indonesia dan tantangan keuangan syariah serta peran strategis Lembaga Keuangan Syariah (LKS).
Baca Juga: Hadiri Indonesia-Brazil Business Forum, Prabowo Bahas Kerjasama Ekonomi
Tribuana menyampaikan, kehadiran bank syariah diharapkan bisa memberikan layanan keuangan kepada masyarakat sesuai dengan prinsip dan nilai syariah. Sampai Juni 2020, pertumbuhan perbankan syariah baik dari sisi aset, pembiayaan dan dana tercatat masing-masing sebesar 9,22%; 10,15% dan 8,97%.
“Dalam menghadapi ancaman resesi, inovasi digital menjadi salah satu strategi BNI Syariah. Sebagai Hasanah Banking Partner, BNI Syariah mengembangkan berbagai produk untuk mendukung transaksi digital diantaranya uang elektronik syariah HasanahKu, kartu kredit syariah yaitu BNI iB Hasanah Card, dan BNI mobile banking,” tambah Tribuana.
“Per Juni tahun 2020, tercatat pertumbuhan transaksi e-banking BNI Syariah yang berasal dari BNI mobile banking, BNI SMS Banking, dan BNI Internet Banking meningkat 114,7% secara year on year (yoy),” katanya.
Dari sisi inovasi produk dan jasa, BNI Syariah mempunyai produk pembayaan BNI KUR iB Hasanah yang diharapkan bisa mendorong pengembangan sektor riil.
Baca Juga: Rupiah Berpotensi Melemah Efek Konflik di Timur Tengah
BNI Syariah juga melakukan integrasi fungsi komersial dan sosial diantaranya melalui produk Wakaf Hasanah, dimana sampai 30 September 2020 telah menghimpun dana wakaf sebesar Rp8,2 miliar bekerja sama dengan 27 nazhir.
Pada gilirannya, Athor Subroto berterima kasih kepada BNI Syariah dan Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) atas sinerginya dalam kolaborasinya dalam acara ELSYA MES Goes To Campus.
“Dalam webinar ini akan disampaikan bagaimana peran dan dukungan lembaga keuangan dalam hal mendukung stabilitas keuangan di tengah ancaman resesi,” kata Athor.
Ketua II Pengurus Pusat Masyarakat Ekonomi Syariah (MES), Friderica Widyasari Dewi mengatakan MES merupakan organisasi inklusif yang merangkul, menghimpun, membangun sinergi antar pemangku kepentingan untuk mendorong kegiatan ekonomi sesuai prinsip syariah.
Baca Juga: Komite Perlindungan Jurnalis Kutuk Israel atas Tebunuhnya Tiga Wartawan di Lebanon
“Pandemi Covid-19 menyebabkan potensi resesi dan menyebabkan efek untuk bisnis dan ekonomi. Diharapkan peran perbankan syariah bisa hadir dan memberikan solusi,” kata Friderica. (R/R4/RI-1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: OJK Dorong Literasi dan Inklusi Keuangan Syariah untuk Santri di Kalteng