Kairo, MINA – Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Mesir dalam pernyataan di akun Facebook resminya mengatakan, serangan Israel terhadap sekolah Al-Fakhoura di kamp pengungsi Jabalia, Jalur Gaza utara adalah kejahatan perang yang memerlukan penyelidikan untuk meminta pertanggungjawaban pelakunya.
Pernyataan itu muncul setelah puluhan orang syahid dan terluka dalam pemboman Israel di pusat pembelajaran yang dikelola oleh Badan Bantuan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA), Sabtu (18/11). Serangan lain juga terjadi di sekolah Tal Azzatar di kamp pengungsi.
“Serangan tersebut merupakan penghinaan yang disengaja terhadap PBB, organisasi bantuan dan nilai-nilai kemanusiaan yang mulia dan pelanggaran terang-terangan baru yang menambah serangkaian pelanggaran Israel terhadap warga sipil di Jalur Gaza,” kata Kemlu Mesir seperti dikutip dari Anadolu Agency.
Kemlu Mesir meminta pihak-pihak internasional yang berpengaruh dan Dewan Keamanan PBB untuk segera melakukan intervensi guna mengakhiri penderitaan manusia di Jalur Gaza.
Baca Juga: Puluhan Pemukim Yahudi Masuki Kompleks Masjid Al-Aqsa
Israel telah membunuh sedikitnya 12.000 warga Palestina dalam serangan udara dan darat di Jalur Gaza sejak 7 Oktober 2023.
Sementara itu, ribuan bangunan, termasuk rumah sakit, masjid, dan gereja rusak atau hancur akibat serangan Israel yang tiada henti terhadap wilayah kantong yang diblokade tersebut
Blokade Israel juga telah memutus pasokan bahan bakar, listrik, dan air ke Gaza, serta mengurangi pasokan bantuan. (T/RE1/B04)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Militer Israel Akui Serangan ke RS Al-Ahli di Gaza, Hancurkan Ruang Bedah dan ICU