Kairo, MINA – Mesir dijadwalkan akan mengadakan pemilihan presiden pada 10-12 Desember mendatang, kata Pejabat Pemilu pada Senin (25/9).
Presiden Abdel Fattah El-Sisi (68 th) yang berkuasa selama hampir satu dekade, belum secara resmi mengumumkan pencalonannya. Arab News melaporkan.
El-Sisi pertama kali terpilih pada tahun 2014 dan kemudian memenangkan pemilu tahun 2018.
Sejauh ini hanya dua kandidat lain yang menyatakan niat mereka untuk mencalonkan diri, yaitu politisi oposisi Ahmed Al-Tantawi dan presiden Partai Sosial Demokrat Mesir Farid Zahran.
Baca Juga: ICC Perintahkan Tangkap Netanyahu, Yordania: Siap Laksanakan
Pemungutan suara akan diadakan pada 10, 11 dan 12 Desember, kata Ketua Otoritas Pemilihan Nasional, Hakim Walid Hassan Hamzah.
Calon kandidat dapat mendaftar mulai bulan Oktober, dan daftar kandidat akan diselesaikan pada tanggal 9 November, ujarnya.
Masa kampanye berlangsung hingga tanggal 29 November dan pemenangnya akan diumumkan pada tanggal 18 Desember.
Mesir telah berjuang melawan krisis ekonomi terburuk sejak awal tahun lalu. Mata uang telah kehilangan separuh nilainya sejak Maret 2022 akibat serangkaian devaluasi yang menaikkan harga konsumen di negara yang perekonomiannya bergantung pada impor.
Baca Juga: Iran dan Arab Saudi Tegaskan Komitmen Perkuat Hubungan di Bawah Mediasi Tiongkok
Tahun lalu, Dana Moneter Internasional (IMF) menyetujui pinjaman sebesar $3 miliar untuk Mesir dengan syarat “peralihan permanen ke rezim nilai tukar yang fleksibel.”
Pemerintah Mesir telah mempertahankan nilai tukar sekitar 31 pound Mesir terhadap dolar sejak Januari.
Namun harga-harga terus meroket karena pasar mata uang paralel melonjak di tengah kekurangan valuta asing.
Inflasi tahunan mencapai titik tertinggi sepanjang masa selama tiga bulan berturut-turut di bulan Agustus, mencapai 39,7 persen.
Baca Juga: Kemlu Yordania: Pengeboman Sekolah UNRWA Pelanggaran terhadap Hukum Internasional
Pemerintahan El-Sisi telah mengumumkan serangkaian langkah perlindungan sosial dan menaikkan upah minimum sebagai upaya untuk meredam dampak ekonomi. (T/RS2/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Parlemen Arab Minta Dunia Internasional Terus Beri Dukungan untuk Palestina