Kairo, 3 Muharam 1435/27 Oktober 2014 (MINA) – Aktivis terkemuka Mesir Alaa Abdel Fattah dan 23 lainnya kembali ditahan setelah sebelumnya mereka dibebaskan pada pertengahan September lalu.
Dalam kasus yang masuk ke persidangan ini, hakim Mesir juga memerintahkan penangkapan aktivis lainnya yang tidak menghadiri persidangan. Para aktivis didakwa karena dianggap melanggar hukum demonstrasi baru di Mesir.
Menurut laporan Ahram online yang dikutip MINA, pengadilan ulang akan dilanjutkan pada 11 November.
Abdel Fattah dan puluhan aktivis lainnya divonis 15 tahun penjara karena melakukan aksi demonstrasi tanpa ijin sesuai dengan hukum baru di Mesir.
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
Pada 11 Juni, mereka dituduh mengorganisir protes ilegal, melakukan kerusuhan, perusakan harta benda publik dan kekerasan terhadap aparat keamanan.
Masing-masing dari mereka juga didenda 100 ribu pound Mesir (sekitar 14.200 dolar AS).
Hukum protes kontroversial di Mesir disahkan November 2013, di mana hukum baru itu menetapkan pelaku demo tanpa ijin akan menghadapi hukuman penjara yang lama dan denda yang besar.
Regulasi itu menuai kritik di kalangan kelompok-kelompok pro-demokrasi dan partai politik serta lembaga HAM lainnya seperti Dewan Nasional Mesir untuk Hak Asasi Manusia (NCHR).
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
Para kerabat dan pendukung aktivis sudah mulai melakukan aksi mogok makan dalam solidaritas dengan para tahanan. Di dalam penjara dan sel tahanan, puluhan tahanan juga berpartisipasi dalam aksi ini dalam beberapa bulan terakhir.
Sanaa, adik Abdel Fatah, juga melakukan mogok makan. Wanita ini dijatuhi hukuman tiga tahun penjara kemarin dengan tuduhan yang sama seperti kakaknya.
Kampanye mogok makan menyerukan penghapusan hukum protes baru yang dianggap tidak adil itu dan menuntut pembebasan semua tahanan yang dipenjarakan karena hanya melakukan demo.(T/R04/R03)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata
Baca Juga: Agresi Israel Hantam Pusat Ibu Kota Lebanon