Meski Berkabung, Ramadhan di Gaza Tetap Meriah dan Khusyuk

Ilustrasi: satu keluarga Palestina di Gaza berbuka di rumahnya yang hancur oleh serangan udara Israel. (Foto: Citizen Reporter)

, MINA – Ramadhan merupakan momen yang sangat indah bagi 1,5 miliar umat Islam di seluruh dunia. Bulan yang penuh berkah untuk berkumpul saat berbuka puasa bersama keluarga ataupun teman sejawat.

Bagaimana nuansa  Ramadhan di Gaza Palestina? Tidak banyak yang tahu karena banyak media yang jarang meliput dan memberitakannya.

Ir. , Site Manager Pembangunan Tahap 2 RS Indonesia di Gaza, pada Sabtu (11/5) mengatakan kepada MINA, suasana berkabung saat ini masih mewarnai daerah yang diblokade itu, setelah mengalami perang dua hari dengan Negeri Zionis Israel.

“Tiga puluh orang Palestina syahid, di antaranya adalah dua bayi dan seorang anak, termasuk tiga ibu rumah tangga yang dua di antaranya sedang hamil,” kata Edy yang memimpin 28 relawan Indonesia bekerja membangun RS Indonesia.

Ia merinci bahwa 130 rumah dan beberapa bangunan menara apartemen hancur total. Sebanyak 700 bangunan lainnya sebagian rusak akibat serangan udara pesawat-pesawat Israel.

Meski Gaza kerap dilanda konflik berkepanjangan, akan tetapi suasana Ramadhan begitu meriah dan dipenuhi dengan kekhusyukan.

“Masjid-masjid di seluruh Jalur Gaza dipenuhi jamaah shalat, bahkan meluap memenuhi halaman-halamannya, saat berlangsungnya shalat Isya dan dilanjutkan dengan shalat tarawih,” kata Edy.

Ia mengisahkan, penduduk Gaza memiliki cara yang cukup unik dalam menunjukan kegembiraan mereka menyambut bulan suci Ramadhan, yakni dengan membuat rumah dan lingkungannya dipenuhi dengan dekorasi-dekorasi.

Lentera khas Ramadhan, lampu-lampu warna warni yang warnanya bergerak gerak dan pernik-pernik lainnya terdapat di sebagian besar jalan-jalan di kota Gaza.

“Pascapeperangan besar lalu, rencananya pemerintahan Zionis Israel akan melonggarkan kembali zona penangkapan ikan sejauh 12 mil di lepas pantai Jalur Gaza dari 3 mil yang ada sebelumnya,” katanya.

“Setidaknya 3.700 nelayan akan bergembira dengan kondisi itu dan menjadi hadiah Ramadhan dari Allah Subhanahu wa Ta’ala bagi dua juta rakyat Gaza yang sebagian besar masih hidup di bawah garis kemiskinan,” tambahnya. (L/RI-1/B05)

Mi’rah News Agency (MINA)