Metode Screen Reader untuk Peserta UTBK Penyandang Disabilitas

Jakarta, MINA – Ujian Tulis Berbasis Komputer () 2019 gelombang 1 untuk penyandang akan menggunakan metode screen reader yang berlangsung pada 4 Mei.

Metode screen reader merupakan perangkat lunak yang diadopsi oleh Tim Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) untuk memberikan aksesibilitas bagi peserta tuna netra.

“Pada kali ini kita sudah bisa melakukan inovasi yang terbaik pada peserta tuna netra untuk mengikuti UTBK. Sehingga semua orang punya kesempatan yang sama untuk menempuh pendidikan hingga perguruan tinggi,” kata Menteri Riset, teknologi dan Perguruan Tinggi (Menristekdikti) Mohammad Nasir saat Jumpa Pers Peluncuran Metode Screen Reader UTBK 2019 bagi Peserta Tuna Netra di Gedung Kemenristekdikti Senayan, Jakarta, Jumat (3/5).

Sementara itu, Ketua LTMPT Ravik Karsidi, memaparkan melalui perangkat lunak tersebut peserta UTBK yang mengalami disabilitas tuna netra dapat membaca tulisan di layar komputer.

“Tim LTMPT telah menyediakan infrastruktur untuk penggunaan metode screen reader tersebut dan telah dilakukan uji coba serta siap untuk digunakan bagi peserta penyandang disabilitas” ujarnya.

UTBK merupakan salah satur tes mendaftar ke perguruan tinggi negeri melalui jalur Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN).  Karakter UTBK untuk peserta tuna netra diantaranya yaitu, semua materi UTBK dinarasikan dalam bentuk audio berupa bahasa, item soal telah diakomodasi berdasarkan kemampuan dan keterbatasan tuna netra; isi/materi tes setara dengan peserta yang dapat melihat, waktunya sama dengan peserta lain, tetapi jumlah soal dikurangi 2090.

“Keterbatasan tuna netra untuk isi/materi tes setara dengan peserta yang dapat melihat, waktunya sama dengan peserta lain, tetapi jumlah soal dikurangi 20%,” ucapnya.

Lebih lanjut Ravik menjelaskan, selain itu, teks bacaan tidak lebih dari 3 paragraf dan menghindari kata-kata visual. Kemudian gambar/tabel/ grafik dinarasikan atau dimodifikasi dan sistem operasinya menggunakan keyboard, tanpa mouse.

Adapun jumlah peserta UTBK 2019 yang terdaftar sebagai peserta disabilitas sebanyak 70 orang yang terbagi dalam dua gelombang. Pada UTBK gelombang I terdapat 38 peserta yang akan mengikuti ujian pada 4 Mei 2019 dan untuk gelombang II terdapat 32 peserta yang akan mengikuti ujian pada tanggal 25 Mei 2019.

Lokasi ujian para disabilitas tersebar di 18 Pusat UTBK. Peserta disabilitas terbanyak akan melaksanakan ujian di Pusat UTBK Universitas Negeri Yogyakarta yaitu 16 peserta dan Pusat UTBK Universitas Pendidikan Indonesia yaitu 12 peserta. Apabila dilihat berdasar kelompok ujiannya, peserta disabilitas terbanyak mengikuti kelompok sosial humaniora (Soshum) yaitu 63 peserta dan sains dan teknologi (Saintek) sebanyak 7 peserta. (L/R10/RS3)

Mi’raj News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.