Jakarta, 25 Syawwal 1435/21 Agustus 2014 (MINA) – Juru bicara MHTI (Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia) menyerukan kepada Pemerintah RI (Republik Indonesia) agar Indonesia selain mengirim bantuan dana, pagan dan obat-obatan, juga bisa berkomitmen mengirimkan bantuan militer ke Gaza.
“ Pemerintah Indonesia dan MHTI mendukung kemerdekaan Palestina dengan menghentikan pembantaian besar-besaran di Gaza, namun sampai saat ini belum ada respon dari pemerintah untuk mengirimkan tentaranya. Baru sebatas doa, dan bantuan solidaritas (dana, obat-obatan dan pangan) saja,” kata Iffah kepada Mi’raj Islamic News Agency (MINA) dalam Diskusi Tokoh dan Intelektual Muslimah dengan tema, Save Women And Children In Gaza With Khilafah, Kamis (21/8).
Ia juga menyerukan kepada pemimpin, masyarakat Indonesia dan lembaga-lembaga Islam agar melipatgandakan kekuatan dan kesatuan Islam dalam pembebasan Palestina.
Baca Juga: BKSAP DPR Gelar Kegiatan Solidaritas Parlemen untuk Palestina
“Permasalahan di Palestina bukan hanya masalah kemanusiaan saja tetapi juga akidah dan kepedulian umat Islam seluruh dunia,” tambahnya.
Menurutnya, PBB tidak efektif dan organisasui dunia itu tidak mungkin membuat keputusan yang memihak kepada Palestina dalam menyelesaikan masalah ini dan OKI juga tidak mempunyai kekuatan riil. Solusi terbaik untuk menyelesaikan konflik Palestina dengan kesatuan umat Islam adalah menegakkan Khilafah sesuai Al Qur’an dan Sunnah Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam.
Anggota DPD 1 MHTI DKI Jakarta, Endriani, ST mengatakan, “kita harus bersama-sama menyatukan langkah sebagai solusi pembebasan Palestina dan dengan persatuan kita bisa bersama-sama membebaskan Palestina dan Masjid Al Aqsha.”
Menurut praktisi intelektual Muslimah Indonesia, DR. Yefni dalam pernyataannya masalah Palestina tidak bisa diselesaikan kecuali dengan melenyapkan entitas Yahudi. “Untuk melenyapkannya dibutuhkan tentara yang bergerak menghantamnya.”
Baca Juga: Warga Israel Pindah ke Luar Negeri Tiga Kali Lipat
Palestina tidak akan dibebaskan secara penuh, katanya, kecuali dengan mengembalikan permasalahan Palestina menjadi permasalahan Islam dan tanggungjawab Islam seluruh dunia.
“Dengan begitu, masalah Palestina menjadi permasalahan semua Muslim dunia baik sipil maupun militer, karena kaum Muslimin adalah satu tubuh,” ujarnya. (L/P010/Nidiya/IK)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Timnas Indonesia Matangkan Persiapan Hadapi Bahrain