Tel Aviv, MINA – Jumlah tentara Israel yang cacat dapat mencapai 100.000 pada tahun 2030, 60% di antaranya dapat menderita gangguan mental, Otoritas Penyiaran Israel melaporkan, mengutip perkiraan Pasukan Pendudukan Israel (IOF).
Menurut situs web Israel Walla, setidaknya 25.000 tentara IOF, pasukan keamanan, dan pemukim telah mengalami cedera sejak 7 Oktober 2023.
Sementara itu, Yedioth Ahronoth melaporkan, cedera perang mempengaruhi kemampuan fisik dan mental tentara, serta kehidupan sehari-hari mereka, juga kemampuan mereka untuk beradaptasi dan kembali ke kehidupan normal.
Channel 12 Israel menayangkan investigasi oleh Akademi Tel Hai, yang mengungkap bahwa 50% pemukim di Palestina utara yang diduduki mengonsumsi obat penenang, dan 36% pemukim menerima terapi psikologis.
Baca Juga: Serangan Terbaru Israel ke RS Indonesia Ciptakan Kerusakan Parah
Media tersebut menyimpulkan bahwa para pemukim di utara tidak menerima situasi keamanan yang dihadirkan oleh tentara Israel, dan sangat sedikit yang kembali ke rumah mereka sejauh ini.
Hal ini terjadi setelah Departemen Rehabilitasi di Kementerian Keamanan Israel mengumumkan bahwa lebih dari 13.500 tentara Israel terluka selama perang, 1.500 di antaranya terluka dua kali.
Media Israel, mengutip data yang dihitung oleh pemerintah, melaporkan bahwa di antara tentara yang terluka, 287 mengalami cedera kepala, 87 di antaranya serius, dan 10 sekarang menggunakan kursi roda.
Departemen tersebut juga menyatakan bahwa 37% dari tentara yang terluka mengalami cedera pada anggota tubuh mereka, terutama patah tulang.
Baca Juga: Direktur RS: Dunia Tidak Peduli terhadap Kejahatan Israel di Gaza
Selain itu, sekitar 5.200 tentara mengalami masalah kesehatan mental, termasuk 3.350 yang mengalami kecemasan, depresi, dan gangguan penyesuaian, dan 1.300 menderita gangguan stres pascatrauma. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Tentara Israel Gagal Rekrut Cukup Tentara untuk Divisi Cadangan Baru