Kairo, 4 Muharram 1436/28 Oktober 2014 (MINA) – Sumber-sumber militer Mesir mengatakan, tidak ada tanggal yang ditetapkan untuk mengakhiri operasi militer besar-besaran di Semenanjung Sinai menyusul kematian 31 tentara dalam serangan gerilyawan.
“Operasi ini akan berakhir ketika teroris tumbang,” salah satu sumber dalam status anonimitas mengatakan kepada Anadolu Agency yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Selasa.
Sumber itu mengatakan, pasukan militer Mesir hanya akan menargetkan individu yang memiliki hubungan dengan organisasi yang dianggap teroris.
Sumber juga mengatakan, tentara Mesir ditugaskan melenyapkan kelompok gerilyawan dari Semenanjung Sinai.
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
“Tidak peduli berapa lama waktu yang dibutuhkan,” katanya.
Senin, pemerintah Mesir mengirim bala bantuan militer ke Semenanjung Sinai, termasuk anggota pasukan yang sangat terlatih dan dilengkapi persenjataan yang sangat baik.
Sebanyak 31 tentara Mesir tewas Jumat (25/10) lalu dan 31 lainnya luka-luka dalam serangan bersenjata oleh kelompok bersenjata tak dikenal di semenanjung yang bergolak, mendorong pemerintah menyatakan keadaan darurat tiga bulan lamanya di daerah itu.
Setelah serangan tersebut, media Mesir menunjuk jari ke Jalur Gaza yang diblokade tanpa ada bukti mendukung pernyataan itu.
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
Gerakan Palestina Hamas mengatakan, Senin, pihaknya tidak menemukan bukti keterlibatan pejuang Gaza dalam serangan di Sinai. (T/P001/R05)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata