Chittagong, Bangladesh, MINA – Angkatan Bersenjata Singapura (SAF) mengirimkan bantuan kemanusiaan senilai S$270.000 (sekitar Rp2,6 miliar) ke Bangladesh untuk membantu pengungsi Muslim Rohingya yang melarikan diri dari penindasan di Negara Bagian Rakhine, Myanmar.
Pesawat KC-135R milik Angkatan Udara Singapura yang membawa perbekalan yang disumbangkan oleh SAF dan Mercy Relief mendarat di Bandara Chittagong, Bangladesh, pada Selasa (10/10).
Pasokan bantuan dari Mercy Relief termasuk tenda, lampu solar, dan perlengkapan yang berisi selendang, pembalut wanita, dan sabun untuk wanita. Item lain dalam paket bantuan meliputi selimut, makanan, dan obat-obatan.
Selain itu, pengiriman bantuan gelombang kedua dijadwalkan pada hari Rabu (11/10), Channel News Asia melaporkan seperti dikutip MINA.
Baca Juga: Minuman Cola Gaza ”Bebas Genosida” Hebohkan Inggris
Pasokan bantuan gelombang pertama diserahkan ke Komisaris Divisi Chittagong Md Abdul Mannan dan disaksikan oleh Menteri Negara Senior Urusan Pertahanan, Mohamad Maliki Osman.
“Skala krisis ini belum pernah terjadi sebelumnya dan Singapura berharap dapat memberikan kontribusi, untuk menyumbangkan apa yang kita bisa sebagai sebuah negara kecil, untuk membantu masyarakat yang terkena dampak di Bangladesh dan juga di Myanmar,” ujar Maliki.
“Warga Singapura juga prihatin dan beberapa organisasi masyarakat kami telah meluncurkan aksi penggalangan dana untuk orang-orang yang terkena dampak konflik di Negara Bagian Rakhine,” ia menambahkan.
Bandara Chittagong terletak sekitar 150km dari kamp-kamp pengungsian di Cox’s Bazar, tempat lebih dari 500.000 orang Rohingya telah melarikan diri akibat aksi brutal pasukan keamanan dalam membalas serangan kelompok bersenjata Rohingya.
Baca Juga: Demonstran Pro-Palestina di Kanada Bakar Patung Netanyahu
Badan bantuan bencana Singapura Mercy Relief mengatakan perempuan adalah kelompok yang paling rentan di kamp evakuasi yang telah melibihi kapsitas.
“Perempuan dan anak-anak menjadi mayoritas dari mereka yang mengungsi akibat konflik, ada kebutuhan mendesak untuk memprioritaskan keselamatan mereka,” kata Zhang Tingjun, Direktur Eksekutif Mercy Relief.
Ia menambahkan, “Dengan menyediakan lampu solar kita bisa meningkatkan rasa aman bagi mereka yang tidur di tempat terbuka. Selain itu tenda yang didistribusikan dapat menyediakan ruang pribadi untuk anak perempuan dan ibu menyusui. Mengatasi kebutuhan ini dapat meningkatkan kesejahteraan keseluruhan orang-orang yang kehilangan tempat tinggal.”
Sementara itu, Palang Merah Singapura (SRC) pada hari Senin mengatakan mereka akan memberikan bantuan di lapangan dan memastikan barang-barang bantuan tersebut sampai ke masyarakat yang terkena dampak.
Baca Juga: Kapal Wisata Mesir Tenggelam di Laut Merah, 17 Penumpang Hilang
SRC mengatakan mereka berencana untuk mengerahkan tim medis, serta air, sanitasi, dan kebersihan untuk membantu upaya bantuan di kamp-kamp.
Mereka mengingtkan bahwa arus masuk pengungsi Muslim Rohingya yang besar telah menyebabkan masyarakat di wilayah Cox’s Bazar menghadapi masalah seperti kepadatan penduduk yang berlebihan, sanitasi yang buruk, dan bantuan pertama yang tidak mencukupi, bantuan medis, air bersih dan makanan.
Organisasi nonpemerintah Singapura, Yayasan Rahmatan Lil Alamin (RLAF), juga mengumpulkan lebih dari S$300.000 (Rp2,9 miliar) dan akan bekerja sama dengan Lembaga Pengungsi PBB (UNHCR) untuk mendistribusikan bantuan kepada para pengungsi di Bangladesh.
SAF telah bekerja sama dengan Kementerian Luar Negeri, Mercy Relief, dan pemerintah Bangladesh untuk mengkoordinasikan pengiriman bantuan. (T/R11/RS2)
Baca Juga: Dokter Palestina Kumpulkan Dana untuk Pendidikan Kedokteran di Gaza
Mi’raj News Agency (MINA)