Missouri, Amerika Serikat, 3 Rabi’ul Awwal 1436/25 Desember 2014 (MINA) – Para pengunjuk rasa bentrok dengan polisi di negara bagian Missouri, Amerika Serikat, setelah seorang remaja kulit hitam yang dilaporkan menodongkan pistol, ditembak mati oleh Polisi berkulit putih.
Sekitar 300 orang berkumpul di dekat sebuah stasiun pengisian bahan bakar di Berkeley, Rabu (24/12), setelah penembakan yang membunuh Antonio Martin (18), Al Jazeera yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA) melaporkan, Kamis..
Kepala kepolisian St Louis County, Jon Belmar mengatakan, para pengunjuk rasa melemparkan batu bata dan kembang api, dua di antaranya diarahkan pada 50 petugas yang berjaga di tempat kejadian.
Martin ditembak mati pada Selasa, setelah dilaporkan menodongkan pistol pada polisi yang melakukan pemeriksaan rutin di sebuah stasiunpengisian bahan bakar.
Baca Juga: Joe Biden Marah, AS Tolak Surat Penangkapan Netanyahu
Menurut pihak berwenang, polisi mengeluarkan pistolnya sendiri seraya melangkah mundur, namun tersandung dan menembakkan tiga tembakan. Salah satu peluru mengenai Martin, di mana para medis menyatakan meninggal di tempat kejadian.
Theodore Hoskins, Walikota Berkeley, berusaha meredakan ketegangan dengan mengatakan ada perbedaan yang jelas dengan kasus Michael Brown di Ferguson, yang ditembak enam kali oleh petugas kulit putih.
Berkeley terletak beberapa kilometer dari Ferguson, di mana pekan protes dan kerusuhan meletus setelah polisi menembak Brown yang bersenjata pada bulan Agustus.
Protes telah berkobar di seluruh AS menyusul keputusan pengadilan untuk tidak mendakwa Darren Wilson, Polisi yang menembak Brown. (T/P001/R11)
Baca Juga: DK PBB Berikan Suara untuk Rancangan Resolusi Gencatan Genjata Gaza
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)