Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menristekdikti Targetkan Institut Teknologi Sumatera Jadi Sebaik ITB

Risma Tri Utami - Rabu, 16 Januari 2019 - 23:31 WIB

Rabu, 16 Januari 2019 - 23:31 WIB

5 Views ㅤ

Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti), Mohamad Nasir. (Foto: BKKP Kemenristekdikti)

Bandar Lampung, MINA – Infrastruktur atau sarana dan prasarana (sarpras) merupakan salah satu komponen sumber daya dengan investasi terbesar dan strategis dalam mendukung pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta peningkatan mutu penyelenggaraan pendidikan tinggi.

Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir dalam sambutannya saat meresmikan dua gedung baru di Institut Teknologi Sumatera (ITERA), Bandar Lampung, Rabu (16/1).

Menristekdikti mengatakan, pembangunan yang dilakukan secara besar-besaran di kampus ITERA merupakan upaya pemerintah untuk mendukung peningkatan mutu penyelenggaraan pendidikan teknik di Sumatera.

“Gedung yang kami resmikan ini merupakan gedung kuliah umum dan gedung laboratorium teknik yang semua pendanaannya melalui skema Surat Berharga Syariah Negara Tahun Anggaran 2018 Kementerian Keuangan (Kemenkeu). Ke depan ya saya menargetkan ITERA ini akan menjadi ITB-nya Sumatera, artinya mutu pendidikan teknik di ITERA nanti harus sebaik di ITB, seperti kita ketahui ITB merupakan sekolah pendidikan teknik terbaik di Indonesia,” ucap Menristekdikti.

Baca Juga: Program 100 Hari Kerja, Menteri Abdul Mu’ti Prioritaskan Kenaikan Gaji, Kesejahteraan Guru

Menristekdikti juga berkesempatan memberikan kuliah umum di hadapan ratusan mahasiswa dan civitas akademika ITERA. Dalam kuliah umum tersebut Menristekdikti menyampaikan, dalam menghadapi era revolusi industri 4.0 pendidikan tinggi harus lebih adaptif dengan pertumbuhan pengetahuan yang eksponensial, disrupsi teknologi dan inovasi, serta perubahan sosial dalam masyarakat.

Ia menyebutkan, hal tersebut dapat diwujudkan melalui penerapan literasi baru pada era Revolusi Industri 4.0 yang meliputi literasi data, teknologi dan human yang mendorong transformasi dalam standar kompetensi dan tujuh standar pendidikan lainnya termasuk standar sarana dan prasarana.

“Saat ini dibutuhkan transformasi kurikulum pendidikan dengan pendekatan kolaborasi inter dan transdisiplin, strategi pembelajaran yang inovatif, disesuaikan dengan karakteristik mahasiswa generasi Z (iGeneration), dan tentu saja didukung dengan sarana dan prasarana yang sesuai, guna menghasilkan sumber daya yang tidak hanya menjadi agent of change, tetapi juga sebagai inspirator/influencer,” terang Menristekdikti.

Lebih lanjut Menristekdikti menjelaskan, dalam mewujudkan pendidikan tinggi 4.0 Kemenristekdikti menyusun berbagai regulasi dan program untuk memperkuat tiga literasi baru dan dorongan digitalisasi. Salah satu bentuk kebijakannya adalah pembangunan universitas siber (Cyber University) yang dipersiapkan untuk pembelajaran daring.

Baca Juga: Delegasi Indonesia Raih Peringkat III MTQ Internasional di Malaysia

Menristekdikti menyebutkan, saat ini teknologi digital sudah sangat luas penerapannya, juga sangat luas dampaknya, maka Massive Open Online Courses (MOOCs) yang menerapkan teknologi digital dalam pembelajaran yang mampu menembus tembok ruang kelas, batas-batas kampus, dan bahkan negara, sudah harus mulai dibangun dengan roadmap yang terstruktur dan komprehensif.

Rektor Institut Teknologi Sumatera (ITERA), Ofyar Z. Tamin berterima kasih atas dukungan pemerintah dan berbagai pihak terhadap pembangunan sarana dan prasarana di ITERA. Ia menyebutkan saat ini ITERA tengah membangun fasilitas umum dan sarpras pendukung seperti gedung perkuliahan, kantin, poliklinik, serta asrama yang mampu menampung 1,500 mahasiswa.

“Sebagai Institut Teknologi, kami sangat membutuhkan laboratorium dan gedung kuliah. Dana bantuan yang kami dapat, kami pergunakan untuk membangun fasilitas dan sarpras pendukung proses pendidikan. Tidak akan di bangun gedung rektorat sebelum gedung kuliah dan praktek lengkap,” ujar Ofyar.

Pada tahun 2018, Kemenristekdikti menerima pendanaan dari SBSN. Dana ini pun telah digunakan untuk pengembangan dan revitalisasi infrastruktur kepada dua PTN yakni; Institut Pertanian Bogor (IPB) dan Institut Teknologi Sumatera (ITERA).

Baca Juga: Matahari Tepat di Katulistiwa 22 September

Hadir dalam kesempatan tersebut Direktur Pembiayaan Syariah Kemenkeu, Dwi Irianti Hadiningdyah; Perwakilan Pemerintah Provinsi Lampung; segenap Pejabat Eselon II, III, IV, staff; dan seluruh sivitas akademika ITERA. (R/R09/R01)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Roma Sitio Raih Gelar Doktor dari Riset Jeruk Nipis

Rekomendasi untuk Anda