Damaskus, MINA – Dinas Intelejen Israel Mossad dituduh membunuh seorang ilmuwan Suriah akhir pekan lalu.
Ini merupakan rangkaian tindakan dinas rahasia berpusat di Tel Aviv itu, yang telah melakukan 800 operasi dalam dekade terakhir. Termasuk untuk pembunuhan Aziz Azbar, Kepala Pusat Penelitian dan Studi Ilmiah di Masyaf, Suriah.
Middle East Monitor (MEMO) pada Selasa (7/8/2018), menyebutkan, sebuah surat kabar Suriah pro-pemerintah menuduh Mossad berada di balik ledakan yang juga menewaskan sopir Azbar.
Baca Juga: Trump Ancam Keras Jika Sandera Israel Tak Dibebaskan Sebelum Pelantikannya
Presiden Suriah Bashar Al-Assad menuduh Israel membunuh ilmuwan tingkat tinggi tak lama setelah pengeboman terjadi.
Diyakini bahwa korban memiliki hubungan dekat dengan Al-Assad, dan menurut Lembaga Pengamat Suriah untuk HAM yang berbasis di Inggris, unit ini digunakan untuk pengembangan senjata kimia.
Para pejabat Israel, menolak untuk mengomentari tuduhan itu, meskipun Menteri Pertahanan Avigdor Liberman berusaha mengecilkan kemungkinan keterlibatan Israel.
Sumber-sumber Israel melaporkan, intelijen negara itu mencurigai Azbar memimpin program pengembangan senjata rahasia yang disebut Sektor 4 di Pusat Penelitian dan Penelitian Ilmiah Suriah, dan sibuk membangun kembali pabrik senjata bawah tanah untuk menggantikan satu yang dikatakan telah dihancurkan oleh Israel. tahun lalu.
Baca Juga: Aksi Protes anti-Pemerintah meletus di Provinsi Suwayda, Suriah
Direktur Agen Israel baru-baru ini mengatakan bahwa lembaganya intelejennya telah melakukan ribuan operasi di “negara musuh setiap tahun”. (T/RS2/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Pejuang Palestina Berhasil Usir Tentara Israel di Nablus