Ciamis, MINA – Muhammad Iqbal Zia Ulhaq, siswa Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Darussalam Ciamis, Jawa Barat meraih juara atas penelitiannya dalam kompetisi Madrasah Young Researcher Supercamp (MYRES) 2019.
Iqbal juara MYRES 2019 atas penelitiannya tentang potret moderasi beragama di pesantren, tempat sekolahnya sendiri dengan mengangkat tema “Islam Moderat: Konsep dan Implementasinya di Pondok Pesantren Darussalam.”
Ia menemukan tiga hal yang dilakukan madrasahnya dalam upaya menghasilkan Muslim moderat. Temuan itu disebutnya sebagai 3T.
Pertama, tanasub al-ahdaf, yaitu memasukkan spirit moderat ke dalam kurikulum, motto, panji siswa, dan lain-lain. Kedua, takamul al-afham, yaitu menanamkan pemahaman keilmuan agama dan negara yang tinggi. Ketiga, tafahum al-afkar wa al-mawafiq, yaitu menanamkan sikap bijak dalam menyikapi peristiwa dalam kehidupan.
Baca Juga: Wamenag Sampaikan Komitmen Tingkatkan Kesejahteraan Guru dan Perbaiki Infrastruktur Pendidikan
“Kami dari pihak madrasah merasa bersyukur dan bangga atas raihan prestasi Muhammad Iqbal Ziaulhaq, peserta didik Kelas X MANPK, yang meraih juara I ajang kompetesi MYRES 2019 yang diselenggarakan Kementerian Agama di Manado,” kata Kepala MAN 1 Darussalam Ida Nurdiana, di Ciamis, Jumat (25/10).
“Prestasi ini tak lepas dari keuletan dan ketekunan yang bersangkutan serta kepiawaian pembimbing dalam mengarahkan dan memotivasi Muh Iqbal,” lanjutnya.
Menurutnya, ide penelitian ini dilatarbelakangi oleh realita keseharian yang ada di Pondok Pesantren Darussalam. Sebab, pesantren ini menganut motto: Muslim Moderat, Mukmin Demokrat dan Mukhsin Diplomat.
Ia menambahkan, keahlian meneliti tumbuh dari proses bimbingan madrasah telah menunjuk guru pembimbing untuk bisa menggali potensi dari peserta didik.
Baca Juga: Hari Guru, Kemenag Upayakan Sertifikasi Guru Tuntas dalam Dua Tahun
“Mereka yang memiliki bibit potensial untuk melakukan riset, dibimbing dan diarahkan secara intensif,” tambahnya. (R/R10/B05)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Program 100 Hari Kerja, Menteri Abdul Mu’ti Prioritaskan Kenaikan Gaji, Kesejahteraan Guru