Jakata, MINA – Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengingatkan bahaya Ghazwul Fikri (perang pemikiran) yang menyerang generasi umat Islam.
“Ghazwul fikri menyerang pemikian umat Islam, tapi ini tantangan yang harus kita hadapi,” kata Zainut Tauhid Sa’adi, Wakil Ketua Umum MUI dalam sesi Rapat Koordinasi Penguatan Fungsi Agama dalam Pembangunan Nasional di Jakarta, Jumat (11/8).
Serangan ghazwul fikri itu bertujuan supaya umat ragu terhadap ajaran agamanya, lanjutnya, apalagi ditambah adanya paham kebebasan sekularisme, plurarisme dan liberalisme yang berkembang saat ini.
“Di sini peran ulama untuk melindungi umat dari aqidah yang sesat, pemikiran yang batil dan perilaku yang tidak terpuji,” ujarnya.
Baca Juga: Taiwan Rayakan 48 Tahun Kerja Sama Pertanian dengan Indonesia
Masalah lain yang harus menjadi perhatian bersama adalah maraknya paham hedonisme, tidak taat aturan, ingin cepat sukses tapi dengan melanggar ajaran, pornografi, pornoaksi, hingga merebaknya peredaran narkoba.
Ia menambahkan, langkah yang perlu dilakukan menghadapi berbagai masalah keumatan antara lain perlunya terus menyamakan pola pikir umat, memahami adanya perbedaan ijtihad, tasamuh atau toleran menyikapi perbedaan, menghindari permusuhan. (L/RS2/R01)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Prof El-Awaisi: Makkah Tempat Hidayah, Madinah Tempat Rahmat, Baitul Maqdis Tempat Jihad