Lampung Selatan, MINA – Sudah waktunya pemuda bebaskan Al-Aqsha. Demikian dikatakan Ketua Komunitas Palestina di Indonesia Murad Alhalyqah dalam acara Ramah Tamah dengan keluarga besar Pondok Pesantren Al-Fatah Lampung, di Masjid At-Taqwa Muhajirun, Desa Negararatu, Kec. Natar, Lampung Selatan, Senin (26/3).
Menurutnya, meski setiap Muslim memiliki kewajiban membebaskan Palestina, tapi ia berharap para pemudalah yang menjadi pelopor.
Langkah ini bisa diawali dengan mengadakan pertemuan-pertemuan yang menyatukan pemuda Muslim seperti pemuda/">Konferensi Pemuda Islam Internasional yang akan dilakukan pada 30 April-2 Mei 2018 mendatang di Lampung.
“Ini giliran kita pemuda untuk angkat bendera, berjuang bebaskan Palestina,” ujarnya.
Baca Juga: Banyak Tentara Israel Kena Mental Akibat Agresi Berkepanjangan di Gaza
Lebih lanjut ia mengatakan, persoalan Palestina adalah persoalan akidah sehingga membebaskannya menjadi hal yang sangat urgen.
“Tidak sebagaimana konflik yang terjadi di belahan bumi lain, di sana (Palestina-red) beda karena ada Masjid Al-Aqsha dan tempat Isra’ Mi’raj. Banyak kuburan nabi, sahabat, orang saleh. Karena itu Tanah Suci dan perang terakhir akan terjadi di sana,” katanya.
Oleh karena itu ia berharap kepada umat Islam di dunia, khususnya Indonesia sebagai negara mayoritas Muslim, untuk terus mendukung dan membantu upaya-upaya pembebasan Al-Aqsha.
Karena menurutnya, kepemilikan Al-Aqsha bukan ada pada orang Palestina saja, tetapi seluruh umat Islam yang ada di seluruh dunia.
Baca Juga: Dipimpin Ekstremis Ben-Gvir, Ribuan Pemukim Yahudi Serbu Masjid Ibrahimi
“Kita punya hak sama di Palestina. Kalau bicara Islam tidak ada batas negara-negara. Kami sebagai orang Palestina diberikan amanah besar menjaga di depan tapi di belakang ada milyaran muslim juga membantu,” ujarnya.
Kedatangan Murad ke Lampung merupakan representasi dari Kedutaan Besar Palestina untuk Indonesia untuk memastikan kesiapan pemuda/">Konferensi Pemuda Islam Untuk Pembebasan Masjid Al-Aqsha dan Palestina yang akan digelar di Lampung.
Tidak kurang dari 200 aktivis pemuda dari sekitar 20 negara akan hadir pada konferensi yang digagas oleh Indonesian Consortium for Liberation of Al-Aqsa (ICLA) ini.
ICLA merupakan kumpulan lembaga dan organisasi kemanusiaan yang memfokuskan pekerjaannya pada perjuangan Palestina dan upaya untuk membebaskannya dari penjajahan Israel yang kini sudah memasuki abad ke-2. (L/ism/B01/RI-1).
Baca Juga: Puluhan Ekstremis Yahudi Serang Komandan IDF di Tepi Barat
Mi’raj News Agency (MINA).
Baca Juga: Tentara Israel Cemas Jumlah Kematian Prajurit Brigade Golani Terus Meningkat