Sarolangun, MINA – Yayasan pendidikan Al-Fatah Se-Wilayah Jambi mengadakan Musabaqoh antar lembaga se-wilayah Jambi pada Jumat (19/1) di Komplek Ponpes Hafidz Al-Fatah, Desa Teluk Kecimbung, Bathin VIII, Sarolangun Jambi.
Pembukaan dilaksanakan hadi ini dan penutupan akan dilaksanakan pada puncak Tabligh Akbar, Ahad (21/1) mendatang. Dalam pembukaan dilakukan dengan pelepasan balon dengan diawali bismillah, takbir dan Al-Aqsa Haqquna yang dibuka oleh Pimpinan Pondok Al-Fatah se-Wilayah Jambi Ustaz Mahpudz Nuzuli.
Musabaqoh mengangkat tema “Menyiapkan Generasi Qur’ani untu pembebasan Masjid Al-Aqsha”
“Tujuan dilaksanakan Musabaqoh adalah sebagai sarana silaturahmi antara tarbiyah di seluruh wilayah jambi, kemudian yang kedua, sebagai memotivasi para santri agar lebih semangat lagi dalam menggali dan memahami potensi diriny terkait dengan Al-Quran dan mengenalkan santri tentang tanggung jawab pembebasan masjid Al-Aqsa,” Panitia Musabaqoh Maslahul Ihsan kepada MINA.
Baca Juga: Silaknas 2024, ICMI Undang Presiden dan Wapres
Maslahul mengatakan, katagori perlombaan pertama Musabaqoh Hifzil Qur’an (MHQ), cabang perlombaan 1 Juz, 5 Juz, 10 Juz dan 20 Juz putra-putri. Kemudian kategori Bahasa Indonesia, Bahasa Arab dan Bahasa Inggris putra dan putri.
Ia lanjut mengatkan, santri Al-Fatah se-Wilayah Jambi yang berjumlah 60 orang, setiap tarbiyah diperkenankan mengirimkan peserta maksimal dua orang pada setiap kategori (golongan) lomba dari total lima Al-Fatah sewilayah Jambi.
“Adapun Penilaian Dewan Juri: MHQ secara umum ada tiga bidang, dalam kriteria penilaian Lomba MHQ ini terdiri dari 3 macam:
“Pertama, bidang penilaian yang tediri dari bidang Tajwid, makhorijul huruf, shifat huruf, ahkam al-huruf, ahkam al Madd wa al Qashar dan tamam Al-Qiro’at,” ucap Maslahul.
Baca Juga: Taiwan Rayakan 48 Tahun Kerja Sama Pertanian dengan Indonesia
Ia mengatakan, cara penilaiannya dengan nilai maksimal 25, nilai akhir 25 dikurangi dengan hasil dari pengurangan poin-poin penilaian bidang tajwid di atas dan sebagai catatan maksimal dikurangi empat poin untuk setiap pertanyaan.
Ia mengatakan, kedua Bidang Tahfidz. Bidang tahfidz adalah, Tawaqquf, Tark al ayat, Sabq al lisan, Tark al huruf wa al kalimat, Ziyadat al huruf wa al kalimat, Tabdil al huruf wa al kalimat, Tabdil al harakat dan Tardid al kalimat wa al ayat.
Cara penilaiannya dengan nilai maksimal 50, nilai akhir 50 dikurangi dengan hasil dari pengurangan poin-poin penilaian bidang tahfidz di atas. Adapun Catatan maksimal dikurangi sembilan poin untuk setiap pertanyaan.
Ketiga, Bidang Fashohah. Bidang Fashohah adalah Ahkam al waqf wa al ibtida, suara dan irama, tamam al harakah, tamam al qiro’at. Adapun cara penilaiannya dengan nilai maksimal 25, nilai akhir 25 dikurangi dengan hasil dari pengurangan poin-poin penilaian bidang fashohah di atas.
Baca Juga: Prof El-Awaisi: Makkah Tempat Hidayah, Madinah Tempat Rahmat, Baitul Maqdis Tempat Jihad
Juri tahfidz dari juri profinsi Ustaz Alamsyah, SQ, Ustaz Samsudin dan Ustadzah Ramziah, S Pd.
Semoga dengan acara musabaqoh ini dapat melahirkan generasi-generasi Qurani dan generasi pembebasan Masjid Al-Aqsa.
Hadir dalam acara, Buya KH. Saleh Hafidz, Pimpinan Pondok Pesantren Hafidz Al-fatah, Sarolangun, Pimpinan Ponpes Shuffah Hizbullah Al-Fatah Cikampek, Ust. Mukhlisin Hafidzahullah dan para pimpinan pondok Al-Fatah se-wilayah Jambi. (L/R8/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Cuaca Jakarta Diguyur Hujan Selasa Siang Hingga Sore Ini