Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Museum Palestina Pertama di AS Resmi Dibuka Hari Ahad

Rana Setiawan - Ahad, 22 April 2018 - 06:39 WIB

Ahad, 22 April 2018 - 06:39 WIB

118 Views

(Foto: New Heaven Register)

(Foto: New Heaven Register)

New Haven, MINA – Sebuah museum yang didedikasikan untuk seni dan budaya Palestina yang berada di Woodbridge, pinggiran New Haven di Negara Bagian Connecticut, Amerika Serikat (AS), akan resmi dibuka pada hari Ahad (22/4), menjadi yang pertama kalinya dibuka di AS.

Museum Palestina AS” akan mencakup karya seni, film, dan karya seni lainnya yang dibuat oleh seniman Palestina di seluruh dunia, dalam perayaan keragaman, budaya, dan sejarah Palestina, demikian Kantro Berita Palestina WAFA melaporkan.

Faisal Saleh, direktur eksekutif Museum Palestina AS, mengatakan kepada wartawan bahwa dia yakin museum akan menawarkan gambaran yang lebih lengkap tentang bangsa Palestina dan rakyatnya yang belum pernah dilihat oleh orang Amerika dari media-media mainstream.

“Ada begitu banyak seniman Palestina di wilayah (jajahan) Palestina, Tepi Barat dan Gaza, dan mereka memiliki sedikit kesempatan untuk memamerkan karya mereka,” kata Saleh. “Museum ini akan menyediakan saluran bagi mereka untuk menyelesaikan pekerjaan mereka sehingga orang dapat melihatnya dan menghargainya.”

Baca Juga: Program 100 Hari Kerja, Menteri Abdul Mu’ti Prioritaskan Kenaikan Gaji, Kesejahteraan Guru

Saleh, yang berasal dari kota Al-Bireh di Tepi Barat yang diduduki, sebelumnya mengatakan bahwa sementara ada museum Palestina yang serupa di tempat lain, termasuk di Birzeit di Tepi Barat dan Bristol di Inggris, museum ini akan menjadi yang pertama jenisnya di Amerika Serikat.

“Akhirnya kita bisa melihat museum yang lebih besar di kota besar seperti Washington, D.C., atau New York,” katanya.

“Kami merasa bahwa memindahkan dialog atau wacana dari arena politik ke arena seni dan budaya dapat lebih bermanfaat dan lebih efektif,” katanya, menambahkan, Palestina telah digambarkan tidak manusiawi dan diisukan dengan cara yang sangat negatif.

“Tugas kita adalah menunjukkan bahwa orang Palestina adalah manusia, seperti orang lain, dan mereka memiliki ribuan seniman, mereka unggul dalam seni,” tambahnya.

Baca Juga: Delegasi Indonesia Raih Peringkat III MTQ Internasional di Malaysia

Museum ini akan menampilkan dokumen sejarah, fotografi, film, sejarah lisan, media campuran dan digital, seni sastra, kuliah umum serta pertunjukan langsung untuk beberapa seniman.

Museum ini juga akan menampilkan karya-karya seniman Palestina termasuk Manal Deeb, Samia Halaby, Ayed Arafeh, Hani Amra, Suzan Bushnaq, dan beberapa lainnya.

Faisal Saleh adalah seorang pengusaha Palestina-AS yang lahir  di lingkungan keluarga pengungsi Palestina di Kota Al-Bireh itu, tumbuh di kota asalnya sampai kelas 11. Ia kemudian datang ke AS untuk mengejar pendidikan lebih lanjut dan menerima gelar MBA dari Universitas CT.(T/R01/RS3)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Matahari Tepat di Katulistiwa 22 September

Rekomendasi untuk Anda

Internasional
Internasional
Internasional
Internasional
Internasional
Internasional