Sydney, MINA – Umat Muslim di Australia menuntut tindakan lebih tegas terhadap islamofobia menyusul ancaman yang menargetkan komunitas tersebut.
Masjid Lakemba di Sydney, New South Wales, membagikan sebuah ancaman mengganggu yang diterima melalui TikTok. Anadolu Agency melaporkan.
“Christchurch lagi, tolong,” komentar seorang pengguna bernama Wello di bawah unggahan masjid tersebut, merujuk pada serangan Christchurch pada 15 Maret 2019 ketika Brenton Tarrant, seorang penganut supremasi kulit putih Australia, menewaskan 51 korban dan melukai 40 lainnya di Masjid Al Noor dan Pusat Islam Linwood di Selandia Baru.
Masjid Lakemba mengeluarkan pernyataan yang menuntut pihak keamanan melakukan tindakan segera terhadap meningkatnya islamofobia.
Baca Juga: Izin Pemakaian Jilbab di Sekolah Picu Protes di Siprus Utara
“Selama beberapa pekan terakhir, kami telah melihat serangan yang ditargetkan terhadap masjid dan sekolah Islam di media sosial. Sekarang, Masjid Lakemba telah diancam secara langsung, dengan referensi keji terhadap serangan Christchurch,” katanya.
Masjid tersebut menekankan perlunya hukum yang lebih kuat untuk mengakui dan mengkriminalisasi kebencian anti-Muslim, media dan politisi agar berhenti memicu perpecahan dengan misinformasi dan warga Australia dari semua latar belakang agar menentang islamofobia, guna memastikan keselamatan komunitas Muslim.
“Kami tidak akan menunggu tragedi lain sebelum mengambil tindakan. Kami menuntut perlindungan, rasa hormat, dan hak untuk hidup tanpa rasa takut di negara kami sendiri,” tambahnya.
Perdana Menteri New South Wales Chris Minns mengutuk ancaman tersebut dalam sebuah posting di X, mengonfirmasi bahwa polisi meluncurkan penyelidikan.
Baca Juga: Yaman Targetkan Bandara Ben Gurion Israel dengan Rudal Hipersonik Palestine-2
“Setiap orang di negara bagian kami berhak untuk dapat menjalankan keyakinan mereka bebas dari ancaman, dan rasisme dan Islamofobia ini sama sekali tidak memiliki tempat di NSW,” kata Minns.
Wali Kota Canterbury-Bankstown Bilal El-Hayek juga mengecam ancaman tersebut di halaman Facebook-nya sebagai “kasus Islamofobia menjijikkan lainnya.”
“Ujaran kebencian dan intoleransi terhadap komunitas Muslim sedang meningkat dan kita semua harus menghentikannya,” ujarnya.
Awal bulan ini, polisi Australia menangkap seorang anak laki-laki berusia 16 tahun terkait dengan penyelidikan atas ancaman kekerasan daring yang menargetkan masjid yang baru dibuka di Sydney, yang merujuk pada pembantaian teror. []
Baca Juga: Aksi Protes Maroko Kecam Agresi Israel di Jalur Gaza
Mi’raj News Agency (MINA)