Muslim Cina Pergi Haji Naik Sepeda

Oleh: Ali Farkhan Tsani, Redaktur Senior Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,

وَأَذِّن فِى ٱلنَّاسِ بِٱلۡحَجِّ يَأۡتُوكَ رِجَالاً۬ وَعَلَىٰ ڪُلِّ ضَامِرٍ۬ يَأۡتِينَ مِن كُلِّ فَجٍّ عَمِيقٍ۬

“Dan berserulah kepada manusia untuk mengerjakan haji, niscaya mereka akan datang kepadamu dengan berjalan kaki, dan mengendarai unta yang kurus yang datang dari segenap penjuru yang jauh.” (QS Al-Hajj [22]: 27).

Pergi menunaikan ibadah haji, bisa ditempuh dengan berbagai alternatif kendaraan. Ada yang naik mobil, kapal laut, terbang di udara dengan pesawat, hingga ada yang harus didorong dengan kursi roda, diangkut dengan tandu, digendong, bahkan ada yang bersepeda dan berjalan kaki.

Adalah Mohammad, tanpa menyebutkan nama belakangnya, seorang Muslim asalah Cina, yang tahun ini pergi menunaikan ibadah haji dari rumahnya di Cina menuju Mekkah.

Dan tak tanggung-tanggung, jarak yang ditempuhnya lebih dari 8.150 km, yang ia kayuh dalam tempo lebih dari tiga bulan.

Beberapa hari lalu pada pertengahan Agustus, Pria asal Xinjiang, barat laut Cina itu tiba di Tha’if, kota di Arab Saudi bagian barat, dan mendapatkan sambutan khusus dari klub sepeda lokal.

Kantor Berita Islam MINA (Mi’raj Islamic News Agency) menyebutkan dari sumber Gulf News, bahwa pria itu pun harus melalui medan konflik Iran dan Irak.

Sebelumnya ia juga harus mengayuh sepedanya ribuan kilometer melalui beberapa negara, yaitu: Kyrgisztan, Tajikistan, Turkmenistan dan Afghanistan.

Setibanya di Tha’if, ia disambut warga setempat, yang dikoordinir oleh komunitas olahraga bersepeda lokal.

“Muslim dari Cina bisa ke sini dengan bersepeda ribuan kilometer untuk melakukan haji, prestasi yang patut dipuji,” ujar Nayef Al-Rawas, ketua klub bersepeda Tha’if.

Setelah tinggal singkat di kota Tha’if, Mohammad didampingi beberapa anggota bersepeda klub Taif menuju ke Mekah, situs berita Saudi Sabq melaporkan.

“Kami adalah klub bersepeda pertama di Arab Saudi yang  menyambut pengendara sepeda Cina, dan kami berharap klub lain menyambutnya dan memperkenalkan dia kota-kota yang dilewati,” kata Al-Rawas.

Seorang pengguna akun twitter Ben Jaywood, bercuit, “Muslim Cina naik sepeda lebih dari 8.000 km untuk haji! Semoga Allah menerima dan membalas usahanya,”.

Mohammad asal Xinjiang, adalah satu dari sekitar 14.500 Muslim Cina lainnya dari 50 juta Muslim di sana menurut catatan 2015, yang akan menunaikan ibadah haji tahun ini, seperti catatan Administrasi Negara China untuk Urusan Agama (SARA). Jumlah itu sekitar 3,8 persen dari jumlah penduduk 1,3 miliar lebih.

Jumat (26/8) lalu telah negeri tirai bambu itu memberangkatkan 37 kelompok penerbangan, dan total 11.000 jamaah Cina telah tiba di Makkah.

Naik Motor dan Jalan Kaki

Peziarah Cina bukanlah Muslim pertama yang menempuh tantangan untuk ke Makkah dengan menggunakan cara tradisional.

Pada tahun 2007, Dzhanar-Aliev Magomed-Ali, seorang pria Muslim berusia 63 tahun dari Chechnya, bersepeda menempuh jarak sekitar 12.000 kilometer untuk melakukan perjalanan haji. Ia berangkat karena janji yang dia ikrarkan, “nadzar untuk ibunya sedang sakit menahun,” seperti disebutkan Al-Arabiya.

Berikutnya, tahun 2010, dari Cape Town, Afrika, Nathim Cairncross dan temannya Imtiyaz Ahmad Haron, mengayuh sepeda mereka dari gurun Afrika selama delapan bulan, hingga melintasi perbatasan Saudi tiga pekan sebelum manasik haji dimulai.

Mereka berdua bersepeda rata-rata menempuh 80-100 km per hari, yang dimulai setelah shalat Subuh, dan berhenti di malam hari, menjelang tidur.

Mereka kadang tidur di masjid yang ia singgahi, di penginapan yang terjangkau, membuat kemah di tepi jalan, dan banyak menginap di rumah warga yang menawarkannya makan malam dan menginap.

Imtiyaz Haron dan Nathim Cairncross meninggalkan Cape Town pada bulan Februari 2010 dan tiba di Makkah untuk mengikuti haji, sembilan bulan kemudian.

Keduanya mulai merencanakan perjalanan mereka pada bulan Desember tahun sebelumnya, tak lama setelah Haron menawarkan ide itu kepada temannya, Cairncross.

Haron terinspirasi oleh cerita-cerita dari para peziarah yang telah membuat perjalanan yang sulit ke Mekah sebelumnya.

Haron memutuskan bahwa ia ingin pergi ke tanah suci, memenuhi panggilan Nabi Ibrahim, dengan bersepeda, dan temannya Cairncross bersedia menemaninya.

Mereka mengatakan mereka tahu perjalanan itu sangat sulit, jauh dan tentu sangat melelahkan. Namun semua itu seolah hilang begitu menginjakkan kaki mereka di perbatasan Makkah Al-Mukarramah.

“Hingga kami masuk ke Masjidil Haram, dan melihat Ka’bah untuk pertama kalinya. Itu adalah perasaan yang luar biasa,” kata Cairncross.

Dalam ibadah thawaf, mengelilingi Ka’bah, terasa seperti hujan rahmat membasahi kami. Bukan berarti kami istimewa, tapi rasanya usaha kami diterima, insya Allah,” lanjutnya, seperti diceritakan pada Voice of Cape.

Perjalanan lainnya, pada bulan Mei 2014, sekelompok Muslim asal Malaysia naik sepeda motor dari Kuala Lumpur ke Madinah.

Sejumlah 12 orang dari ibukota Malaysia itu menempuh perjalanan haji dengan menggunakan delapan sepeda motor dan van kecil melalui 12 negara dengan berhenti di 53 kota, ditempuh dal waktu 60 hari.

Dan lebih luar biasa lagi, adalah pada tahun 2012, saat Senad Hadzic (47 tahun) Muslim Bosnia yang telah mencapai kota suci Makkah untuk melakukan haji dengan berjalan kaki.

Selama perjalanannya, pria Muslim itu berjalan kaki hampir 3.600 mil (5.900 km) dari desa di Bosnia untuk kota suci Makkah.

Mereka semua membuktikan akan benaran firman-Nya, bahwa akan banyak hamba-hamba Tuhannya yang memenuhi seruan pergi haji ke tanah suci, “dengan berjalan kaki, dan yang datang dari segenap penjuru yang jauh.” Subhaanallaah. (T/P4/P001)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)