Muslim di Jerman Cemas Setelah Serangan Selandia Baru

Berlin, MINA – Banyak di khawatir setelah seorang ekstremis menembaki para jemaah shalat Jumat di Masjid Selandia Baru yang menewaskan 50 orang.

“Banyak Muslim khawatir tentang situasi ini dan mereka takut bahwa sesuatu yang mirip dengan serangan di Selandia Baru ini juga akan terjadi di sini,” kata ketua Dewan Islam untuk Republik Federal Jerman, Burhan Kesici dalam sebuah pernyataan, Senin (18/3).

Terkait tragedi itu, Komunitas Muslim Jerman menyuarakan keprihatinan untuk keselamatan mereka karena meningkatnya Islamofobia dan kekerasan anti-Muslim.

“Sejak serangan di dua masjid di Selandia Baru, anggota masyarakat kami memanggil kami untuk mendapatkan informasi tentang situasi keamanan di Jerman,” ujarnya.

Kesici mengatakan dalam beberapa tahun terakhir, insiden serangan verbal dan fisik yang menargetkan Muslim telah meningkat secara signifikan di Jerman, dan pembantaian yang mengejutkan di Christchurch telah menyebabkan meningkatnya ketakutan dan kecemasan di kalangan komunitas mereka.

Ia meminta politisi untuk mengambil sikap yang jelas terhadap rasisme dan Islamofobia yang tumbuh di masyarakat dan semua tindakan yang diperlukan.

Polisi Jerman mencatat 578 kejahatan rasial terhadap Muslim antara Januari dan September tahun lalu.

Setidaknya 40 Muslim terluka dalam serangan itu, yang sebagian besar dilakukan oleh ekstrimis sayap kanan.

Jerman, negara berpenduduk lebih dari 81 juta orang, memiliki populasi Muslim terbesar kedua di Eropa Barat setelah Prancis. Di antara hampir 4,7 juta Muslim di negara itu, 3 juta berasal dari Turki. (T/R10/RS3)

Mi’raj News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.