MUSLIM-ROHINGYA-20-300x204.jpg" alt="Pengungsi Muslim Rohingya yang tidak diakui oleh pemerintah Myanmar. (Foto: AA)" width="300" height="204" /> Pengungsi Muslim Rohingya yang tidak diakui oleh pemerintah Myanmar. (Foto: AA)
Mebong, 7 Dhulhijjah 1436/21 September 2015 (MINA) – Lima Muslim Rohingya di Mebong dipaksa untuk menyembah sebagai penghormatan kepada patung Budha.
Sekelompok Rohingya dibawa ke kuil setelah mereka ditangkap dan satu dipukuli hingga babak belur karena menghindar dari kejaran sekelompok Rakhine.
Mereka dibawa ke kamp polisi pada Ahad pagi, kemudian disiksa. Setelah itu, polisi membawa mereka ke sebuah kuil di dekatnya dan memaksa mereka untuk berlutut di depan Budha.
Mereka diperintahkan untuk sujud pada patung Budha dan bertepuk tangan. Demikian laporan Burmatimes yang dikutip oleh Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Baca Juga: India Pertimbangkan Terima Duta Besar Taliban karena Alasan Tiongkok
Mereka dipaksa untuk mengikuti ajaran Buddha jika masalah ingin selesai. Namun saat mereka menolak, polisi semakin menyiksanya.
Mereka kemudian dibebaskan saat mereka membayar 200.000 kyat.
Pengungsi di Mebong tidak memiliki akses untuk melakukan banyak aktivitas termasuk mencari nafkah, sementara bantuan bagi mereka sangat terbatas.
Nasionalis Buddha, melakukan kekerasan, diskriminasi dan pengusiran terhadap kelompok agama minoritas sebagian besar Muslim.
Baca Juga: Puan Maharani Ajak Parlemen Asia Tolak Relokasi Penduduk Gaza
Pemerintah Myanmar tidak mengakui 1,3 juta Muslim Rohingya yang tinggal di Rakhine sebagai warga negaranya, membuat mereka berstatus imigran ilegal dari negara tetangga Bangladesh, meskipun banyak catatan sejarah yang menyatakan mereka adalah warga pribumi di Rakhine.(T/P004/R01)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Belasan Orang Tewas karena Desak-Desakan di Stasiun New Delhi