MUSLIM ROHINGYA MATI KELAPARAN DI KAMP PEDAGANG MANUSIA

Muslim Rohingya yang menyelamatkan diri dari penindasan di Myanmar, menjadi korban utama geng pedagang manusia. (Foto: Royal Thai Navy)
yang menyelamatkan diri dari penindasan di Myanmar, menjadi korban utama geng . (Foto: Royal Thai Navy)

Bangkok,13 Rajab 1436/2 Mei 2015 (MINA) – Puluhan etnis Rohingya Muslim yang ditemukan kuburannya di kamp pedagang manusia, diduga kuat meninggal karena kelaparan dan penyakit.

Bangkok Post melaporkan Sabtu (2/5), diduga sebagian besar etnis Rohingya yang dimakamkan di kamp, mati kelaparan atau meninggal karena penyakit sambil menunggu pembayaran uang tebusan dari keluarganya kepada pedagang manusia yang menahan mereka, Anadolu Agency yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

Para pedagang dilaporkan telah meninggalkan kamp sepekan sebelumnya bersama tawanan yang masih hidup.

Jumat (1/5), polisi dan petugas penyelamat Thailand, diberitahu oleh warga desa, telah ditemukan etnis Rohingya Muslim di Thailand Selatan.

Temuan itu berlokasi di sebuah kamp perdagangan manusia yang telah ditinggalkan, di distrik Sadao, provinsi Songkla, hanya 300 meter utara perbatasan Malaysia, sedikitnya 32 kuburan ditemukan dan digali, satu orang ditemukan selamat dengan kondisi sangat lemah dan kelaparan.

Tim penyidik ​​mengatakan, mereka memperkirakan ada 200 hingga 300 orang etnis Rohingya Muslim dari Myanmar dan Bangladesh yang dikurung di kamp oleh pedagang manusia.

Sejak bertahun-tahun yang lalu, etnis Muslim Rohingya melarikan diri dari penganiayaan di Myanmar, mereka sering dipaksa untuk membayar penyelundup dalam jumlah besar untuk membawa mereka dengan kapal reyot ke pantai Thailand.

Sesampai di sana, mereka sering menjadi korban geng pedagang manusia yang memaksa mereka tinggal di kamp-kamp yang tersembunyi di hutan sampai keluarga mereka datang membayar uang tebusan. (T/P001/P2)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

 

Wartawan: Rudi Hendrik

Editor: Ismet Rauf

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.

Comments: 0