Florida, 9 Rajab 1436/28 April 2015 (MINA) – Di tengah meningkatnya trend Islamophobia di Barat, Islamic Center Daytona, Florida, Amerika Serikat membuka pintu untuk dialog perdamaian Muslim dan non-Muslim.
“Kelompok-kelompok ekstrim seperti ISIS bukan Muslim yang benar, mereka hanya orang-orang yang menimbulkan kemarahan dan teror,” kata Frank Binetti, dalam pidato Asosiasi Wanita Muslimah Daytona Beach, Florida, Senin (27/4).
On Islam menyebutkan, Binetti menceritakan bagaimana ia menjalin persahabatan dengan Muslim di Universitas Embry-Riddle Aeronautical sejak 1980-an. Ketika itu keluarga temannya, sering mengundangnya ke rumah untuk makan malam.
Sejak itu, komunitasnya mulai membahas isu-isu yang beraneka ragam, mulai dari berbagi cerita hangat tentang persahabatan antara orang-orang dari agama yang berbeda, menceritakan bagaimana iman kepada Allah bisa mengatasi kendala apapun, bagaimana menjauhi kefanatikan dan ketakutan terorisme yang menyerang masyarakat, imbuhnya.
Baca Juga: Presiden Venezuela: Bungkamnya PBB terhadap Gaza adalah Konspirasi dan Pengecut
Menurutnya, Islam telah terdistorsi oleh kelompok-kelompok ekstremis, sehingga orang di seluruh dunia melihatnya sebagai agama yang mengedepankan kekerasan dan intoleransi terhadap agama lain.
Menurut jajak pendapat CNN baru-baru ini, 68 persen orang Amerika melihat ISIS sebagai ancaman yang lebih besar ke Amerika Serikat dibandingkan pengaruh Iran, Rusia, Korea Utara atau Cina. Sementara hampir 9 dari 10 negara melihat ISIS sebagai ancaman yang cukup serius. (T/mar/P4)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Protes Agresi Israel di Gaza, Mahasiswa Tutup Perpustakaan Universitas New York