Dhaka, MINA – Seorang pengungsi muslimah Rohingya berusia 27 tahun dari Myanmar berharap pemimpim tertinggi umat Katolik Paus Francis bisa membantu dirinya menemukan keadilan.
Harapan itu disampaikan saat ia bertemu dengan Paus yang mengunjungi pengungsi Rohingya di Bangladesh pada Jumat (1/12).
Ia mengungkapkan, dirinya dan warga Rohingya lainnya telah menderita karena dianiaya oleh tentara Myanmar, termasuk memperkosa kaum wanita. Demikian Dhaka Tribune memberitakannya yang dikutip MINA.
Paus Francis yang berkunjung ke Myanmar dan Bangladesh pekan ini, telah meminta kepada pemerintah kedua negara agar diambilnya langkah-langkah menentukan untuk menyelesaikan alasan politik yang menyebabkan orang-orang Rohingya melarikan diri dari Myanmar.
Baca Juga: DPR AS Keluarkan RUU yang Mengancam Organisasi Pro-Palestina
“Mereka menangkap saya dan beberapa wanita lainnya, menyiksa kami,” kata wanita berburqa hitam tersebut kepada Reuters di kantor sebuah kelompok bantuan di Dhaka.
Ia mengungkapkan bahwa kondisinya masih berdarah akibat luka pemerkosaan.
Militer Myanmar telah membantah semua tuduhan pemerkosaan dan pembunuhan oleh pasukan keamanan. Dikatakan bahwa penyelidikan internal tidak menemukan bukti terjadinya pemerkosaan atau pembunuhan oleh aparat keamanan. (T/RI-1.RS1)
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Joe Biden Marah, AS Tolak Surat Penangkapan Netanyahu