Ramallah, MINA – Nabil Shaath, perwakilan khusus Presiden Otoritas Palestina, Mahmoud Abbas, mengatakan pada Selasa (20/4), bahwa “pemilu kemungkinan besar akan ditunda, karena Israel tetap tidak menanggapi permintaan Palestina untuk mengadakan pemilu di kota Yerusalem yang diduduki.”
Pemilu Palestina dijadwalkan berlangsung dalam tiga fase tahun ini, yaitu: legislatif pada 22 Mei, presiden pada 31 Juli, dan Dewan Nasional (parlemen PLO) pada 31 Agustus.
“Pemilu tidak akan berlangsung tanpa Yerusalem, karena ini mengabadikan apa yang diinginkan Israel untuk memisahkan kota itu dari kami,” tambah Shaath kepada surat kabar Lebanon Al-Nahar. Quds Press melaporkan.
Pada Senin, Abbas mengatakan bahwa dia sedang melakukan serangkaian kontak internasional untuk menekan Israel agar mematuhi perjanjian yang ditandatangani mengenai partisipasi warga Palestina di Yerusalem dalam pemilihan. (T/RS2/P1)
Baca Juga: Al-Qassam Hancurkan Pengangkut Pasukan Israel di Jabalia
Mi’raj News Agency (MINA)