PM Shtayyeh Desak Belanda untuk Tekan Israel Izinkan Pemilu di Yerusalem

foto: Wafa

Yerussalem, MINA – Perdana Menteri Palestina Mohammed Shtayyeh mendesak Belanda untuk menekan Israel agar mengizinkan pemilu yang diadakan di Yerusalem dan untuk membebaskan jenazah warga Palestina yang telah ditahannya.

Hal itu Ia sampaikan selama pertemuan di Ramallah dengan Wakil Perdana Menteri Belanda dan Menteri Luar Negeri Wopke Hoekstra. Dikutip dari Wafa, Kamis (19/5).

“Israel harus mematuhi perjanjian yang ditandatangani, termasuk mengizinkan pemilihan berlangsung di Yerusalem dengan pijakan yang sama dengan wilayah Palestina lainnya. Sehingga pemilihan itu akan menjadi pintu gerbang untuk mengakhiri perpecahan dan mewujudkan persatuan nasional,”  tegasnya.

Shtayyeh mengatakan, situasi di Palestina menjadi rumit sebagai akibat dari eskalasi Israel, termasuk pembunuhan, penangkapan, percepatan perluasan pemukiman di Tepi Barat, dan serangan harian ke Masjid al-Aqsa oleh pemukim di bawah perlindungan kekuatan pendudukan.

Ia meminta Belanda untuk menekan Israel melepaskan dana pajak yang dipotong dan menghentikan semua pemotongan keuangan yang tidak adil dari dana Palestina.

Shtayyeh turut menghargai dukungan Belanda untuk Palestina, berdasarkan prinsip kemitraan dan persahabatan, serta dukungannya untuk solusi dua negara. (T/Hju/RS2)

Mi’raj News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.