Najib: Negara-negara Muslim Harus Terus-menerus Perangi Terorisme

Perdana Menteri Malaysia . Foto: Borneo Bulletin

Kuching, Malaysia, MINA – Malaysia menyerukan komitmen tanpa henti dari negara-negara Muslim dalam menangani dan kekerasan ekstremisme serta memerangi kelompok militan Daesh ().

Perdana Menteri Najib Razak merujuk pada pembunuhan dan penghancuran yang terus berlanjut di Irak dan Suriah, serangan di Marawi, Filipina, dan tragedi kemanusiaan di Negara Bagian Rakhine, Myanmar.

“Skala penderitaan dan perselisihan yang telah terjadi tidak bisa dibiarkan menjadi semakin tidak terkontrol,” kata Najib  di Forum Ekonomi Islam Dunia (WIEF) ke-13 di Kuching, Malaysia, yang akan berlangsung selama tiga hari, 21-23 November, seperti dilansir Bernama, Selasa (21/11).

“Sebagai Muslim, kita diperintahkan untuk memerangi ketidakadilan dan kejahatan, dan ini adalah tugas suci yang harus kita emban,” tegasnya.

Najib, yang juga merupakan pelindung Yayasan WIEF, mengatakan negara-negara Muslim di seluruh masyarakat internasional dan Dunia Islam, memiliki peran dalam menghadapi tantangan tersebut.

Politikus UMNO itu mengatakan upaya Malaysia untuk membantu mengatasi penderitaan orang Rohingya telah mulai membuahkan hasil yang positif.

Ia juga mengungkapkan bahwa Penasihat Negara Myanmar, Aung San Suu Kyi, pada KTT ASEAN yang baru saja diadakan di Manila, telah menyatakan komitmennya untuk menemukan solusi atas krisis di Rakhine.

Najib lebih jauh mengungkapkan negara-negara ASEAN pada pertemuan puncak itu membuat komitmen untuk menangkal ancaman terorisme dan kekerasan ekstremisme melalui kerja sama berbagi informasi dan penegakan hukum.

“Ini adalah langkah-langkah yang telah lama diminta oleh Malaysia, dan saya senang usaha kita dalam memerangi Daesh (IS) telah dikenal di seluruh dunia,” tambahnya.

Sementara itu, Najib mencatat bahwa sebagian besar dunia Muslim tidak memiliki investasi dalam pendidikan bermutu yang tepat, yang merupakan tantangan besar bagi umat.

Dia mengatakan sebuah negara harus membekali kaum mudanya dengan kemampuan berpikir tingkat tinggi “sehingga mereka berpikiran terbuka, kreatif, dan inovatif dan siap beradaptasi dengan pekerjaan yang belum pernah ada.”

“Memang, ada sejumlah besar orang yang bahkan tidak memiliki akses terhadap kebutuhan dasar seperti air, kesehatan, bahkan pendidikan dasar.

“(Itu) mengingatkan kami bahwa kami (sebagai pemerintah) harus selalu menempatkan masyarakat kita pada inti kebijakan kita,” tegasnya.

Sedangkan untuk Malaysia, Najib mengatakan negara tersebut siap untuk melakukan perubahan untuk menunjang perdamaian dan stabilitas yang dinikmati semua kalangan, dan didukung leh perencanaan jangka panjang pemerintah.

Agenda Transformasi Nasional 2050 yang telah dicanangkan merupakan upaya pemerintah Malaysia memberikan fokus khusus pada inovasi. dan kreativitas. (T/R11/P1)

Miraj News Agency (MINA)