Berlin, MINA – Sebuah rumah sakit di Jerman menjadi sorotan setelah mempublikasikan nama seorang bayi laki-laki yang diberi nama “Yahya Sinwar”, merujuk pada sosok pemimpin perlawanan Palestina yang syahid dalam agresi militer Zionis Israel di Jalur Gaza.
Mengutip laporan Middle East Monitor pada Kamis (7/8), Rumah Sakit Universitas Leipzig pada Senin (4/8) merilis daftar nama bayi yang baru lahir, termasuk nama “Yahya Sinwar”, sebagai bagian dari publikasi rutin mereka. Semua nama dipublikasikan dengan persetujuan dari orang tua masing-masing bayi.
Namun, nama tersebut memicu perdebatan di kalangan sebagian masyarakat Jerman, yang mengaitkannya dengan isu politik Timur Tengah. Sebagai tanggapan, pihak rumah sakit menyampaikan permintaan maaf atas kegaduhan yang timbul.
“Hari ini kami mempublikasikan nama-nama bayi yang baru lahir di saluran kebidanan kami, seperti yang kami lakukan setiap hari,” demikian pernyataan Rumah Sakit Universitas Leipzig.
Baca Juga: Slovenia Hentikan Impor dari Permukiman Ilegal Israel
“Salah satu nama saat ini sedang dalam konteks politik, sehingga menimbulkan keresahan dan kesalahpahaman di kalangan sebagian pengguna,” lanjutnya.
Pihak rumah sakit menegaskan bahwa mereka akan meninjau ulang prosedur internal untuk menjaga sensitivitas publik di masa mendatang.
Yahya Sinwar dikenal sebagai tokoh perlawanan Palestina dan pemimpin senior Gerakan Hamas di Jalur Gaza. Ia syahif dalam serangan Zionis Israel di Rafah pada Oktober 2024, di tengah agresi militer yang terus menargetkan warga sipil dan infrastruktur Palestina.
Kehadiran nama “Yahya Sinwar” di tengah masyarakat Eropa, dinilai sebagai tanda bahwa perjuangan dan pengorbanan rakyat Palestina mendapatkan perhatian dan pengakuan, bahkan di luar wilayah Timur Tengah.[]
Baca Juga: Kebakaran Hutan di Selatan Prancis, 11.000 Hektare Lahan Terbakar
Mi’raj News Agency (MINA)