Brussel, MINA – Vaksin Covid-19 yang dikembangkan oleh BioNTech dan Pfizer telah dikirimkan ke negara anggota Uni Eropa (UE) yang akan mulai vaksinasi Covid-19 pada Ahad, 27 Desember 2020
Presiden Komisi UE Ursula von der Leyen mengumumkan pada Sabtu (26/12). Demikian Anadolu Agency melaporkan.
“Pengiriman telah dilakukan, dan besok pejabat kesehatan di seluruh Eropa akan memulai vaksinasi,” kata Von der Leyen.
Ia mengungkapkan, semua negara UE memiliki akses ke vaksin pada saat yang sama, dan lebih banyak vaksin akan segera tiba, sehingga orang dapat secara bertahap kembali ke kehidupan normal.
Baca Juga: ICC Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu dan Gallant
Vaksin BioNTech / Pfizer adalah yang pertama mendapat persetujuan dari European Medicines Agency (EMA), regulator obat-obatan Uni Eropa.
EMA saat ini sedang menilai vaksin dari pembuat obat Amerika Moderna dan diharapkan membuat keputusan tentang vaksin tersebut pada pekan pertama Januari.
Komisi UE belum mengungkapkan berapa banyak dosis vaksin yang telah didistribusikan ke negara-negara anggota sejauh ini.
Namun, untuk saat ini jumlah dosisnya masih terbilang sedikit karena terbatas produksinya.
Baca Juga: Turkiye Tolak Wilayah Udaranya Dilalui Pesawat Presiden Israel
Komisi UE atas nama semua negara anggota, sejauh ini telah menandatangani kontrak dengan enam perusahaan untuk membeli total dua miliar dosis vaksin.
Akan menerima 400 juta dosis vaksin dari AstraZeneca, 300 juta dari Sanofi-GSK, 400 juta dari Johnson dan Johnson, 300 juta dari Pfizer dan BioNTech, 405 juta dari CureVac, dan 160 juta dari Moderna. Novavax juga telah mencapai tahap kontrak untuk 200 juta dosis. (T/Hju/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Setelah 40 Tahun Dipenjara Prancis, Revolusioner Lebanon Akan Bebas