Yerusalem, MINA – Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengungkapkan, operasi intelijen Mossad di Iran mendapat dukungan dari Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, televisi Israel melaporkan pada Selasa (15/1).
Netanyahu membahas misi intelijen Mossad dengan Trump ketika keduanya bertemu di Davos Januari tahun lalu, menurut berita TV Hadashot, demikian Times of Israel melaporkan yang dikutip MINA.
Dilaporkan, kala itu Perdana Menteri meminta bantuan AS jika operasi Israel harus diselamatkan selama misi berlangsung.
Pada bulan April, Netanyahu mengungkapkan sebuah dokumen yang menurutnya membuktikan bahwa Iran telah berbohong tentang program nuklirnya.
Baca Juga: Ingin Damai dengan Turkiye, Kelompok PKK Kurdi Umumkan Pembubaran Diri
Dia mengatakan bahwa badan intelijen Mossad telah mengobrak-abrik dokumen keluar dari gudang di ibu kota Iran, Teheran.
Ia menyebut hasil tangkapan itu adalah salah satu “pencapaian terbesar” intelijen Israel.
Namun, tidak jelas dari laporan itu bagaimana Trump menanggapi permintaan tersebut.
The New York Times sebelumnya melaporkan bahwa Trump diberi tahu tentang operasi intelijen oleh Kepala Mossad Yossi Cohen selama kunjungan ke Washington pada Januari tahun lalu.
Baca Juga: Israel Hancurkan Infrastruktur Sipil, Bom Bandara Sanaa di Yaman
Laporan itu tidak mengatakan bagaimana Trump menanggapi permintaan tersebut. (T/RI-1/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Usai Serangan Rudal Yaman, Israel Hentikan Semua Penerbangan di Ben Gurion