Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

NIGER TANGKAP SEMBILAN PERWIRA MILITER PERENCANA KUDETA

Rudi Hendrik - Senin, 21 Desember 2015 - 01:49 WIB

Senin, 21 Desember 2015 - 01:49 WIB

243 Views

Presiden Niger Mahamadou Issoufou. (foto: PNDS-Tarayya)
Presiden <a href=

Niger Mahamadou Issoufou. (foto: PNDS-Tarayya)" width="643" height="394" /> Presiden Niger Mahamadou Issoufou. (foto: PNDS-Tarayya)

Niamey, 9 Rabi’ul Awwal 1437/20 Desember 2015 (MINA) – Niger menangkap sembilan perwira militer atas tuduhan merencanakan kudeta.

Menteri Dalam Negeri Niger Hassoumi Massaoudou mengatakan dalam konferensi pers Ahad (20/12), penangkapan yang berlangsung awal pekan ini, terjadi setelah operasi pengawasan hampir selama satu bulan.

“Sembilan pejabat yang diidentifikasi bertanggung jawab atas percobaan kudeta telah ditangkap dan akan hadirkan di hadapan pengadilan militer,” kata Massaoudou kepada wartawan di ibukota Niamey. Al Jazeera memberitakan yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

Dia mengatakan, kudeta telah digagalkan berkat loyalitas tentara tertentu yang secara teratur terus kita diberitahu kemajuan rencana tersebut.

Baca Juga: Pusat Budaya dan Komunitas Indonesia Diresmikan di Turki

Presiden Mahamadou Issoufou mengatakan dalam sebuah pidato televisi pada Kamis, dugaan komplotan kudeta telah merencanakan menggunakan senjata udara dan telah mencegah pergerakan aset militer dari Niamey ke wilayah selatan Diffa.

Amadou Boubacar Cisse yang akan melawan Presiden Issoufou pada pemilu 21 Februari 2016 mengatakan, Issoufou tidak memberikan bukti dan ia menuduh pemerintah berusaha memanipulasi iklim politik sebelum pemilu.

“Kami tidak melihat bukti dari percobaan kudeta,” kata Cisse. “Sebaliknya, ia (Issoufou) telah menciptakan banyak masalah di sekitar pemilu dan telah melakukan penipuan dengan daftar pemilih.”

Ketegangan terjadi hanya beberapa pekan sebelum negara Afrika Barat itu mengadakan pemilihan presiden dan parlemen.

Baca Juga: DPR AS Keluarkan RUU yang Mengancam Organisasi Pro-Palestina 

Issoufou yang berusia 63 tahun telah terpilih pada 2011, setahun setelah kudeta. Ia kini berusaha mendapatkan masa jabatan keduanya.

Pada bulan Desember, pemerintah mengumumkan akan mengaudit daftar pemilih sebelum pemilihan presiden setelah ada tuntutan dari partai-partai oposisi. (T/P001/P2)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan

Rekomendasi untuk Anda

Afrika
Afrika
Afrika
Internasional
Afrika
Internasional