Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

NKRI Tidak Bisa Jalan Sendiri Tanpa Kaum Agama Dalam Edukasi

Fauziah Al Hakim - Rabu, 2 November 2016 - 22:47 WIB

Rabu, 2 November 2016 - 22:47 WIB

319 Views ㅤ

Jakarta, 2 Shafar 1438/2 November 2016 (MINA) – Pakar hukum syariah, Irfan Fahmi mengatakan, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) tidak bisa berjalan sendiri tanpa melibatkan kaum agama dalam mengedukasi masyarakat Indonesia.

“Tidak mungkin negara ini bisa berjalan sendiri. terutama dalam mengedukasi. Misalnya dalam mengendalikan minuman beralkohol (minol),” kata irfan kepada wartawan Mi’raj Islamic News Agency (MINA) usai diskusi publik yang bertema Dampak Oplosan dan Pengendalian Konsumsi Minol Dibawah Umur yang diselenggarakan oleh Lakpesdam PWNU DKI Jakarta di Flora, The Garden Cafe, Hanggar Teras Pancoran, Jakarta, Rabu (2/11).

Menurut Fahmi, para ulama di Indonesia harus bisa bersinergi dengan kebijakan pemerintah yang mengedukasi. Apalagi di Indonesia ini banyak kasus yang membutuhkan peran para ulama.

Pada kesempatan yang sama, Fahmi juga memaparkan tentang RUU pelarangan minuman beralkohol, menurutnya pelarangan secata penuh terhadap minuman alkohol merupakan hal yang mustahil.

Baca Juga: Menag: Guru Adalah Obor Penyinar Kegelapan

“Mungkin di masa akan datang atau bukan generasi sekarang bisa terjadi. Kalaupun itu terjadi, tentu prosesnya bertahap, tidak mungkin kita lakukan seperti membalikkan telapak tangan. Di dalam Al-Quran pun larangan meminum khamr secara perlahan tidak sekaligus,” ujarnya.

Menurut Fahmi, di Indonesia, memimpikan masyarakat tanpa alkohol saat ini akan sulit. “Kalau pun kita paksa larang, maka akan muncul masalah-masalah baru, misalnya munculnya barang/minol ilegal. Ini dampak buruknya yang akan terjadi,” imbuhnya.

Selain itu ia juga mengatakan, kemasan produk minol harus bisa seperti kemasan rokok yang menampilkan gambar dan tulisan bahayanya. “Rokok saja bisa menampilkan gambar yang menyeramkan, harusnya minol juga menampilkan gambar dan kalimat tentang bahaya minol. Nah itu bentuk edukasi melalui gambar secara langsung di produk.”

“Kemudian harus ada edukasi sejak dini, misalnya dari TK hingga beranjak desa. Dan keberhasilan edukasi itu adalah bagaimana siswa sekolah di Indonesia meyakini bahwa alkohol itu memang menjadi sumber masalah, tidak baik untuk kesehatan, tidak baik untuk masa depan, dan tidak baik untuk regenerasi mereka,” jelasnya. (L/P006/P007/R05)

Baca Juga: AWG Gelar Dauroh Akbar Internasional Baitul Maqdis di Masjid Terbesar Lampung

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Indonesia
Indonesia
Breaking News
Indonesia
Indonesia