OKI Kecam Genosida Israel yang Berlanjut di Gaza

Habib Hizbullah Editor : Rudi Hendrik - Sabtu, 13 Juli 2024 - 10:00 WIB

Sabtu, 13 Juli 2024 - 10:00 WIB

18 Views

Jeddah, MINA – Organisasi Kerjasama Islam (OKI) mengutuk genosida Israel yang terus berlanjut terhadap warga Palestina di Jalur Gaza.

Dikutip dari WAFA, Sabtu (13/7), OKI mengecam pembantaian di Jalur Gaza, yang terbaru adalah penemuan jenazah lebih dari 60 warga Palestina yang terbunuh di lingkungan Tal al-Hawa, Kota Gaza, serta penghancuran sistematis bangunan tempat tinggal dan infrastrukturnya.

Hal ini dianggap sebagai kesaksian atas kegigihan Israel dalam melakukan kejahatan genosida terhadap warga Palestina yang melanggar hukum kemanusiaan internasional, resolusi PBB, dan keputusan Mahkamah Internasional (ICJ).

Laporan itu memperingatkan tentang intensifikasi terorisme terorganisir yang dilakukan oleh pasukan pendudukan dan penjajah di seluruh wilayah Tepi Barat yang diduduki, termasuk Yerusalem, dan perambahan terhadap tempat-tempat suci, termasuk kompleks Masjid Al-Aqsa dan Masjid Ibrahimi.

OKI memperbarui seruannya kepada komunitas internasional, khususnya Dewan Keamanan PBB, untuk memikul tanggung jawab mereka terhadap perlunya penghentian segera dan komprehensif atas agresi genosida Israel terhadap rakyat Palestina.

Israel terus melakukan serangan genosida di Jalur Gaza yang dilanda perang dengan mengabaikan Mahkamah Internasional (ICJ), yang memerintahkan Israel dalam keputusan yang mengikat secara hukum untuk menghentikan serangan militernya di Rafah, yang mungkin melanggar kewajibannya berdasarkan konvensi Genosida.

Israel telah melancarkan perang dahsyat di Gaza sejak 7 Oktober, menewaskan sedikitnya 38.345 warga Palestina dan melukai lebih dari 88.295 lainnya.

Selain itu, setidaknya 10.000 orang masih belum ditemukan, diperkirakan tewas di bawah reruntuhan rumah mereka di seluruh wilayah Jalur Gaza.

Organisasi-organisasi Palestina dan internasional mengatakan bahwa mayoritas dari mereka yang terbunuh dan terluka adalah perempuan dan anak-anak.

Agresi Israel juga mengakibatkan hampir dua juta orang terpaksa mengungsi dari seluruh Jalur Gaza, dengan sebagian besar pengungsi terpaksa mengungsi ke kota Rafah di bagian selatan yang padat penduduknya, dekat perbatasan dengan Mesir yang kini menjadi kota terbesar di Palestina sejak Nakba 1948. []

Mi’raj News Agency (MINA)