Damaskus, MINA – Kelompok oposisi bersenjata Suriah diduga kuat melakukan serangan gas kimia beracun di Aleppo yang setidaknya membuat 50 warga sipil menjadi korban, Sabtu (24/11).
Dokter di rumah sakit mengatakan kepada media televisi pemerintah Suriah, sebagian besar dari mereka yang dirawat di rumah sakit mengalami masalah pernapasan dan penglihatan yang kabur. Dua orang berada dalam kondisi kritis, termasuk seorang anak.
Kepala Badan Pemantau Observatorium Suriah untuk HAM Rami Abdurrahman mengatakan, tercium bau gas di kota Aleppo yang dikuasai pemerintah setelah proyektil ditembakkan, demikian Times of Israel melaporkan.
Para komandan dan tokoh-tokoh oposisi Suriah mendiskreditkan laporan-laporan pemerintah. Mereka menyangkal melemparkan gas ke Aleppo dan menuduh pemerintah Damaskus berusaha melemahkan gencatan senjata yang ada.
Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah
Gubernur Aleppo Hussein Diab mengunjungi korban luka di rumah sakit. Dia mengatakan kepada televisi pemerintah bahwa 41 orang telah diterima dan ia juga menuduh oposisi menggunakan gas beracun dalam rudal yang mereka tembakkan di lingkungan Aleppo.
Pejabat kesehatan Haj Taha menambahkan, gejala pada korban menunjukkan gas yang digunakan adalah klorin. Namun, diperlukan pemeriksaan lebih lanjut.
Kepala polisi Aleppo Essam Al-Shali mengatakan kepada TV negara, sejumlah proyektil mendarat di lingkungan Al-Khalidiya dan angin menyebabkan gas menyebar. Ia menambahkan bahwa tidak ada korban yang meninggal. (T/RI-1/RS1)
Baca Juga: Faksi-Faksi Palestina di Suriah Bentuk Badan Aksi Nasional Bersama
Mi’raj News Agency (MINA)