
Muhammad Anwar Sadat (Foto: MEMO)
Kairo, MINA – Tokoh-tokoh oposisi Mesir, termasuk mantan-mantan kandidat Presiden, menyerukan pemboikotan pemilihan presiden akan datang yang dijadwalkan pada bulan Maret.
Di antara yang mengajurkan boikot adalah kandidat pilpres 2012 Abdel Moneim Aboul Fotouh dan sejumlah mantan kandidat untuk pemilihan 2018 ini, yang kemudian memilih mengundurkan diri.
Muhammad Anwar Sadat keponakan Mantan Presiden Mesir Anwar Sadat, membuat sebuah pernyataan bersama pada hari Ahad (28/1), dengan mengatakan bahwa pemilihan tersebut telah “kehilangan semua kredibilitasnya.”
“Kami mendesak orang-orang mulia kami, untuk memboikot pemungutan suara dan tidak menerima apapun hasilnya,” kata pernyataan tersebut. Anadolu Agency melaporkan yang dikutip MINA.
Baca Juga: Mesir akan Jadi Tuan Rumah KTT Arab tentang Rekonstruksi Gaza
Hazem Hosny dan Hisyam Genena, juru kampanye utama Jenderal Sami Anan, mantan kepala staf militer Mesir dan kandidat calon presiden, juga menandatangani pernyataan tersebut, menurut media setempat.
Pemilihan Presiden Mesir dijadwalkan berlangsung 26-28 Maret. Jenderal Abdul Fattah Al-Sisi berkuasa sejak 2014. Ia tak akan punya pesaing dalam pilpres mendatang karena calon-calon lain sudah menyatakan mengundurkan diri.
Sisi adalah panglima militer yang melakukan kudeta militer 2013 di Mesir terhadap presiden yang terpilih secara demokratis melalui pemilu. Muhamad Mursi. Sisi kemudian jadi Presiden. (T/R03/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Turki Renovasi Bandara Internasional Damaskus yang Rusak Imbas Perang Saudara